Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sepeda Motor Listrik juga Mejeng di GIIAS 2019

TANGERANG, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup menyatakan, tidak kurang dari 20 juta kendaraan bermotor hilir mudik di DKI Jakarta. Akibatnya, kepadatan kendaraan dan kualitas udara jadi tidak baik.

Melalui semangat menghijaukan kembali Indonesia, kendaraan listrik juga tampil di helatan Gaikindo Indonesia International Motor Show (GIIAS) 2019. Satu diantaranya adalah EC-GO, sepeda motor listrik yang dibawa oleh PT Green City Traffic (GCT).

"Kendaraan listrik dapat menjadi solusi udara Indonesia, khususnya Jakarta yang semakin tercemar. Kami meluncurkan kendaraan ramah lingungan berupa sepeda motor elektrik, yakni EC-GO 2 untuk semua kalangan," kata Chief Operating Officer GCT, Rosyeni di GIIAS 2019, Tangerang (21/7/2019).

Dibandingkan dengan motor listrik pada umumnya seperti Viar Q1, PCX Electric, dan Yamaha E-Vino, EC-GO 2 memiliki perbedaan mulai dari desain, spesifikasi, serta harga.

"Harga dari sepeda motor yang kami luncurkan kali ini sangat terjangkau, dan mereka tidak pelru khawatir dengan pembelian baterai baru karena kami menggunakan sistem rental baterai. Harganya, sekitar Rp 6.900.000," ucap Rosyeni.

Sedangkan biaya sewa baterai (melalui swap battery), lanjutnya, adalah Rp 95.000 untuk 1.000 kilometer atau 30 hari (sebulan) penggunaan. Sehingga bisa dikatakan, tiap kilometer pengguna hanya harus menyiapkan Rp 95 untuk biaya sewa baterai.

Spesifikasi baterai yang digunakan pada EC-GO memang tidak diungkapkan secara pasti. Namun, sepeda motor ini diklaim mampu menempuh jarak hingga 70 km saat baterai dalam keadaan penuh dengan kecepatan maksimum 60 kpj.

Selain itu, pihak GCT menyebut bahwa sepeda motor itu telah disematkan berbagai teknologi terkini seperti GPS dan aplikasi pada smarthphone yang dapat memonitor informasi terkini tentang kendaraannya mulai dari kapasitas baterai, suhu kendaraan, kecepatan, dan lainnya.

“Aplikasi menjadikan EC-GO lebih aman, GPS yang terpasang berfungsi untuk memastikan di mana posisi kendaraaan berada, dari sisi keamanan, apabila ada yang coba-coba memindahkan EC-GO2 tanpa sepengetahuan pemiliknya maka alarm akan berbunyi dan GPS akan mendeteksi lokasi kendaraan kepada pemiliknya melalui aplikasi,” ujar Rosyeni.

Larangan Sepeda Listrik Beroperasi di Jakarta

Sepeda motor seperti EC-GO sebenarnya bukan kali pertama hadir di Indonesia. Sebelumnya, ada Migo yang dari desain dan cara pengoperasiannya sangat mirip dengan EC-GO yakni masih menggunakan pedal sepeda.

Tapi, perjalanan Migo sebagai kendaraan ramah lingkungan tidak berjalan mulus. Migo, yang masuk di kategori sepeda motor listrik, tidak memiliki legalitas jalan (Tanda Nomor Kendaraan Bermotor/TNKB atau pelat nomor) dan kecepatan maksimumnya melebihi ketentuan.

"Kita menyarankan untuk tidak digunakan. Sekarang kita bicara jalan lingkungan dengan kapasitas kecepatan yang relatif tinggi, setahu saya bisa sampai 60 (kpj). Dari aspek keselamatan penggunanya, kami sarankan agar tidak digunakan," ujar Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Manajer Operasional Migo Jakarta Sukamdani menanggapi hal tersebut. Dirinya menyatakan akan mentaati segala aturan yang berlaku dan akan mengurus segala dokumen terkait.

"Sejauh ini kita masih pengurusan karena di awal kan kita memang diregistrasi sebagai sepeda dan sepeda itu tidak perlu ada tes uji dan segala macam. Akhir-akhir ini, saya dihubungi bahwa memang tipenya katanya bentuknya seperti motor, yowes karena memang regulasinya harus tes uji dan segala macam, kita lagi tempuh kok. Itu semua kita lagi urus," kata Sukamdani.

https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/22/154200515/sepeda-motor-listrik-juga-mejeng-di-giias-2019

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke