JAKARTA, KOMPAS.com - Mitsubishi Xpander menjadi model termahal di segmen low multi purpose vehicle (LMPV). Banderol paling murah sudah tembus Rp 200 jutaan atau tepatnya Rp 210,3 juta, sedangkan rival di kelas itu masih menerapkan harga di bawah Rp 200 juta.
Sebut saja Wuling Cortez paling murah Rp 146,8 juta, Suzuki Ertiga Rp 196 juta, Daihatsu Xenia Rp 186,65 juta, Honda Mobilio Rp 194 juta, Nissan Livina Rp 198,8 juta, dan Toyota Avanza Rp 191,1 juta.
Menanggapi hal itu, Kepala Grup Penjualan dan Pemasaran PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) Imam Choeru Cahya mengatakan, tidak masalah karena terbukti Xpander meski sudah beberapa kali mengalami kenaikan harga tetap dipilih oleh konsumen.
"Kita masih percaya diri, orang Indonesia sekarang ini semakin pintar, bukan dari sisi harga, tetapi dari sisi produk, aftersales, dan lain sebagainya. Makanya saya cukup percaya diri," ucap Imam akhir pekan lalu di Bekasi, Jawa Barat.
Imam menjelaskan, penerimaan Xpander yang masih bagus dibuktikan dengan hasil penjualan. Sebagai contoh, kenaikan banderol terakhir dilakukan pada April 2019, hasil jualan bulan itu tercapat atau sesuai target.
"Hanya pada Mei 2019 sedikit kurang dari target, itu pun karena ada faktor lain, yaitu pada 21-22 Mei 2019, itu yang berada di luar prediksi kita. Buktinya bulan Juni, penjualan Xpander tetap sesuai target," kata dia.
Harga Naik Lagi
Imam melanjutkan, apabila Pemprov DKI Jakarta akan menaikkan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dari 10 persen menjadi 12,5 persen, maka belum tentu MMKSI kembali menaikan banderol Xpander.
"Jika ada unsur lain yang bisa ditekan kenapa tidak. Kita akan melihat dari segala sisi dan tentunya akan menyiapkan strategi lain untuk menekan harga dan lain sebagainya," ucap Imam.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/07/02/080200315/xpander-disebut-mpv-sejuta-umat-termahal-ini-jawaban-mitsubishi