JAKARTA, KOMPAS.com - Kaki-kaki mobil penting untuk dijaga kondisinya agar selalu prima. Bagian ini menjadi salah satu yang bisa menunjang keamanan dan kenyamanan saat berkendara.
Seiring dengan pemakaian, ban mobil bisa saja berubah tidak presisi. Entah karena sering melewati jalan yang rusak atau lainnya. Maka itu, penting untuk para pemilik mobil melakukan spooring dan balancing.
Balancing fungsinya untuk membuat roda bagian depan dan belakang menjadi paralel menggunakan alat wheel balancer, untuk mengetahui titik berat yang tidak balance (seimbang). Roda akan diberi pemberat timah (weight balance) yang dipasang pada pelek, sesuai dengan beban yang dibutuhkan.
Sementara spooring, bertujuan untuk menyelaraskan roda bagian depan, kanan dan kiri. Spooring juga berguna untuk menjaga stabilitas kendaraan, mulai dari setir yang ringan, menjaga gaya putar setelah belok, dan mencegah kendaraan belok sendiri setelah dilepas.
Imam Suyudi, Section Head Technical Quality 4W PT Suzuki Indomobil Sales (SIS), mengatakan, mobil sudah perlu dilakukan spooring dan balancing ketika keausan ban tidak merata.
Beberapa gejala juga bisa dirasakan saat mobil sedang melaju. "Setir terasa bergetar atau goyang pada kecepatan tertentu, begitu juga bodi mobil. Selain itu, bisa juga terjadi understeer atau oversteer," ujar Imam, saat dihubungi Kompas.com, belum lama ini.
Imam menambahkan, sebaiknya pemilik mobil melakukan spooring 10.000 km atau maksimal 20.000 km. Namun perlu diperhatikan, spooring dan balancing akan maksimal hasilnya jika ball joint atau roda mobil dalam kondisi yang baik.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/27/084200715/ketahui-kapan-wajib-spooring-balancing-pada-mobil