JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil baru mulai lazim dilengkapi dengan fitur kenyamanan, keyless entry. Jadi, membuka pintu sampai menyalakan mesin mobil tak perlu lagi direpotkan dengan memutar anak kunci, cukup tekan tombol engine start stop saja.
Namun, yang kadang tak disadari adalah kerja remote keyless bergantung pada baterai. Artinya, bila baterai yang digunakan sebagai sumber tenaga sudah habis, otomatis remote tak lagi bekerja normal, sehingga membuat pemilik mobil kerepotan saat akan mengakses kendaraannya.
Untuk menghindari kondisi tersebut, Technical Support Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi, mengatakan, pemilik mobil perlu peka untuk mengetahui ciri baterai remote keyless yang mulai lemah.
"Baterai itu biasanya tidak akan langsung habis, tapi melemah dulu. Pada kondisi ini pemilik mobil harusnya sudah mulai curiga, tandanya bisa saja remote yang tidak responsif saat digunakan," kata Didi saat dihubungi Kompas.com pada awal bulan.
Menurut Didi, sulitnya menggunakan remote untuk berinteraksi dengan mobil, seperti membuka atau mengunci pintu, jadi ciri utama baterai mulai kehilangan daya.
Situasi ini cukup wajar, karena lemahnya baterai otomatis mempengaruhi kerja remote yang merupakan transmitter untuk mengirimkan sinyal ke modul yang ada di mobil.
Sementara bila daya baterai sudah benar-benar habis, maka dampaknya remote sudah benar-benar tak merespons saat digunakan. Dalam kondisi ini pemilik mobil harus membuka dan mengunci mobil secara manual.
"Sebenarnya tidak ada patokan baku kapan baterai remote harus diganti, karena tidak ada hitungan pasti kapan daya baterai habis. Biasanya memang lebih dari satu atau dua tahun, tapi baiknya bila sudah mengalami gejala tadi jangan ditunda untuk segera mengganti," ucap Didi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/06/27/074200415/ciri-remote-baterai-keyless-mulai-lemah