JAKARTA, KOMPAS.com - Mudik merupakan tradisi masyarakat Indonesia, terutama yang beragama Islam ketika menyambut Hari Raya Idul Fitri. Otomatis, karena momen berkumpul dengan keluarga, maka harus selamat sampai di kota tujuan.
Oleh sebab itu, banyak hal yang harus dipersiapkan oleh pemudik. Selain kendaraan, tentunya kondisi fisik pengemudi wajib mendapatkan perhatian lebih, belum lagi jam biologis setiap orang berbeda-beda.
Maka dari itu, sebaiknya apabila Anda mudik menggunakan kendaraan pribadi terutama mobil tidak ada salahnya berangkat sesuai dengan kemampuan mengemudi masing-masing.
"Tergantung, orang tersebut nyaman mengemudi siang hari atau malam hari. Cukup menyesuaikan dengan jam biologis dan kemampuan pengemudi itu sendiri," ucap Sony Sumarna Direktur Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) ketika berbincang dengan Kompas.com di kawasan Sunter, Jakarta Utara, Minggu (26/5/2019).
Sony menjelaskan, risiko berkendara siang atau malah hari kurang lebih sama. Paling penting, pemudik tersebut lebih nyaman mengemudi siang atau malam hari, karena jika dipaksakan akan berdampak negatif.
"Jika malam tentunya jarak pandang terbatas, dan lain sebagainya. Tetapi ada pengemudi yang lebih awas di malam hari ketimbang siang, begitu juga sebaliknya, jadi kami sarankan sesuai dengan tingkat kenyamanan masing-masing saja," ujar Sony.
Jadi buat Anda yang berencana mudik, pelajari dulu jam biologis masing-masing agar bisa tiba dengan selamat sampai ke kampung halaman, dan balik lagi ke kota asal.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/27/100300315/agar-aman-sebaiknya-mudik-berangkat-siang-atau-malam-hari-