JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi politik di Indonesia berimbas pada beberapa industri. Salah satunya otomotif.
Namun untuk produksi kendaraan, gonjang ganjing politik tidak berpengaruh signifikan. Ini diungkapkan Presiden Direktur PT TMMIN Warih Andang Tjahjono yang mengungkapkan sisi manufaktur tetap bekerja karena mereka sudah memiliki target untuk diproduksi.
“Efek sebenarnya bukan pada jangka waktu satu sampai tiga bulan ke depan, tapi dua sampai tiga tahun ke depan. Karena berkaitan dengan rasa percaya investor. Suasana saat ini hanya 1-2 hari, hanya sektoral Kalau kami bicaranya selalu potensi market Indonesia dalam jangka panjang, kebijakan pemerintah dan sebagainya,” ucap Warih saat ditemui Kamis (23/5/2019).
Menurut Warih, protes atau demo di seluruh dunia selalu ada. Ia berharap setiap elemen industri di Indonesia wajib meyakinkan investor bahwa ini adalah kegiatan demokrasi yang biasa terjadi di semua negara.
“Paling penting adalah pemerintah dan dunia usaha terus berkembang untuk makin kompetitif, baik domestik maupun internasional,” ucap Warih.
Warih menjelaskan investasi selalu dilakukan manufaktur meski tidak besar. Investasi itu bisa berupa renewal alat produksi, perbaikan alat produksi, pelatihan sumber daya manusia dan semacamnya.
Terkait peristiwa belakangan ini, Warih mengungkapkan TMMIN tidak akan melakukan perubahan produksi. Pabrik setiap tiga bulan sudah melakukan penyesuaian sebab rencana produksi dibidik untuk setahun.
“Jadi sebelum Lebaran sesuai proyeksi, tidak ada perubahan. Kita kan Januari - Maret kuartal satu, refleksinya berarti di kuarter dua, April-juni. Produksi sekarang lanjut,” ucap Warih.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/24/194812115/produksi-toyota-indonesia-tidak-terpengaruh-kondisi-politik