JAKARTA, KOMPAS.com - Melakukan kegiatan mengendarai mobil di saat puasa bukan pekerjaan mudah. Terlebih bila dilakukan dalam waktu mudik ke kampung halaman.
Banyak pemudik yang menjadikan mobil tempatnya beristirahat. Cukup dengan menepikan mobil di tempat peristirahatan, maka kabin mobil jadi tempat tidur dadakan favorit pengguna mobil.
Namun banyak yang tidak menyadari bahaya beristirahat di kabin mobil terutama dengan mesin menyala. Tidak sedikit kasus pengguna mobil kehilangan nyawa di dalam kabin mobilnya sendiri karena bahaya ini.
“Mesin menyala itu ada gas buangnya. Gas buang itu terdiri dari HC, CO, HC2O dan banyak lainnya. Gas CO ini terutama yang berbahaya,” ucap Head Product Improvement / EDER Dept Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) , Bambang Supriyadi yang ditemui beberapa waktu lalu.
Bambang menjelaskan, gas CO atau karbon monoksida merupakan racun. Cara kerjanya adalah mengikat oksigen yang dihirup. Alhasil ketika tertidur tanpa sadar pengguna mobil kehilangan oksigen yang dibutuhkan tubuh.
Gas ini dapat masuk melalui celah antara sambungan bodi mobil. Celah-celah ini dijelaskan kedap hingga berpotensi menjadi jalur masuk ke dalam kabin kendaraan.
“Nah ketika mobil berhenti, mesin menyala, dan tidur di dalam, gas ini bisa masuk ke dalam kabin. Berbeda ketika mobil berjalan, angin akan menyapu ke belakang kendaraan,” ucap Bambang.
Bambang menyarankan bila memang ingin berdiam di mobil biasakan membuka jendela kendaraan. Ini agar terjadi sirkulasi udara.
Selain itu siagakan satu orang untuk berjaga-jaga atau tidak semua anggota perjalan beristirahat. Ini untuk keamanan serta memberitahukan waktu untuk bangun melanjutkan perjalanan.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/05/16/124200915/potensi-bahaya-saat-istirahat-mudik-di-dalam-kabin-mobil