JAKARTA, KOMPAS.com - Yamaha pada akhir 2017 sempat mengenalkan skuter listik, E-Vino. Skuter yang sudah diproduksi massal di Taiwan sejak 2014 tersebut dihadirkan sebagai bahan riset internal dan dipinjamkan ke pihak lain.
Sejauh ini, hasil riset tersebut belum diinformasikan lagi kepada masyarakat. Padahal, kompetitor terberatnya, Honda sudah mulai memasarkan PCX listrik, termasuk hibrida di pasar roda dua nasional.
Ketika ditanya soal motor listrik dan hibrida, Presiden Direktur dan CEO PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Minoru Morimoto pun menjawab bahwa itu merupakan ide yang sangat bagus.
"Terima kasih atas masukan dan saya rasa itu merupakan ide yang bagus," ucap Morimoto singkat belum lama ini di kawasan Jakarta Pusat.
Sementara itu, Executive Vice President YIMM Dyonisius Beti, menambahkan, penilaian perusahaan bahwa untuk menjual motor listrik dan hibrida masih belum tepat, terutama bicara mengenai infrastruktur.
"Kita butuh infrastruktur yang lebih bagus. Kami sudah tes pasar, kami bicara berkali-kali pengecasannya seperti apa, swap-nya seperti apa dan lain sebagainya," kata Dyon di tempat sama.
Kendala lain, lanjut Dyon mengenai jarak tempuh, karena pemotor di Indonesia ini rata-rata mengendarai dengan jarak yang terlolong jauh setiap harinya.
"Oleh sebab itu kompetitor juga meluncurkan dengan skema sewa, belum dijual seperti motor biasa," ucap Dyon.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/04/20/082200415/tanggapan-yamaha-soal-motor-listrik-dan-hibrida-di-indonesia