JAKARTA, KOMPAS.COM - Awak redaksi kali ini coba menghadirkan foto motor-motor spesial (collectible item) dalam bentuk goresan sketsa hasil karya Oni Faristiwa. Liputan karya seni berupa goresan tersebut akan hadir reguler setiap Jumat sore, di kanal otomotif Kompas.com.
Di minggu kedua ini, awak redaksi menghadirkan Yamaha RX King 20th Anniversary. Tak bisa dipungkiri, motor 2-tak yang satu ini menjadi salah satu motor paling legendaris di Indonesia.
Salah satu alasannya adalah karena RX-King juga menjadi motor dengan tahun produksi terpanjang. Pertama kali lahir tahun 1983, RX-King menggantikan produk sebelumnya RX-K, yang masuk ke Indonesia secara CBU (Completely Build-Up). Selanjutnya, Yamaha baru menghentikan produksinya tahun 2008.
Produksinya dihentikan karena emisinya tidak lolos regulasi EURO3. Model RX-King terakhir masih bisa lolos EURO2 karena menggunakan catalytic converter di bagian knalpotnya.
Kehadirannya di Indonesia juga melalui survey dan riset terlebih dahulu. Riset dilakukan oleh perwakilan langsung Yamaha Jepang, yakni Motoaki Hyodo, Chikao Kimata, dan Nobuo Aoshima.
Hasilnya, mayoritas masyarakat Indonesia menginginkan motor sport yang gagah, irit, dan memiliki kecepatan serta kekuatan mesin yang luar biasa. Maka diciptakanlah RX-King khusus untuk pasar Indonesia.
"Saya ada cerita dengan RX-King. Saya belajar pertama kali motor dengan kopling ya pakai RX-King yang tiba-tiba mogok di tengah perempatan karena terlalu cepat melepas tuas kopling. Pernah juga kehabisan bensin di tengah perjalanan," kenang Oni Faristiwa, perupa sketsa RX-King di atas, kepada Kompas.com, Kamis (18/4/2019).
Sejak awal produksi hingga diskontinu, Yamaha selalu menggunakan kapasitas mesin yang sama, yakni 135 cc. Mesin ini hanya mengalami perubahan yang minim. Perubahan paling minim salah satunya hanya pada kode tipe blok silinder.
"Mesin RX-King terkenal gampang dan minim perawatan. Sampai sekarang karburatornya masih dicari untuk dikanibal ke motor lain," ujar pria dengan akun Instagram @_akune tersebut.
Semua mesinnya dibekali teknologi Yamaha Energy Induction System (YEIS) yang membuat RX-King lebih irit bahan bakar sekitar 15 persen dari RX-K, meskipun kapasitas mesin sama. Selain itu, dengan teknologi Yamaha Computerized Lubrication System juga membuat RX-King semakin bertenaga hingga 5.000 RPM.
Bagian sepatbor yang awalnya berbahan dasar besi berganti menjadi plastik. Bagian lain yang mengalami perubahan antara lain lampu depan, lampu belakang, lampu sein, striping, swing arm dan knalpot.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) memproduksi generasi pertama RX-King selama periode 1983-1991. Konsumen Yamaha banyak menyebutnya dengan RX-King Cobra.
Periode 1992-2001, generasi selanjutnya banyak disebut dengan King Master. Selama periode ini, RX-King mengalami cukup banyak ubahan pada tampilannya. Mulai dari ubahan pada sepatbor depan, warna setang, speedometer, behel belakang, tutup rantai, dan model striping, serta bagian lampu.
Tahun 2002-2008 produksi RX-King kembali berubah di beberapa bagian. Banyak yang menyebut RX-King New atau New King, karena ubahan yang cukup signifikan, mulai dari speedometer dari kotak jadi bulat, begitu juga lampu depan sedikit oval. Selain itu, bentuk emblem dan striping tangki serta tutup boks kiri kanan yang ikut berubah.
Di era yang sama, Yamaha memproduksi RX-King edisi anniversary. Tepatnya tahun 2003, dimana RX-King merayakan ulang tahun ke-20 sejak awal produksinya. Perbedaannya ada pada warna striping, ring lampu depan serta speedometer yang berubah menjadi emas. Tentunya selain tulisan 20th pada tutup boks.
Motor ini sempat memiliki citra yang buruk dengan julukan "motor jambret." Pasalnya, RX-King cukup kencang dan kerap digunakan sebagai motor pelaku tindak kejahatan.
Sekarang sudah sangat susah untuk menakar harga pasaran motor ini. Bahkan, beberapa ada yang meminta harga tinggi mencapai Rp 50 juta dengan kondisi unit hampir seperti baru.
Data spesifikasi Yamaha RX-King:
Tipe Mesin : 2 langkah, berpendingin udara
Diameter x Langkah : 58,0 x 50,0 mm
Volume Silinder : 132 cc
Perbandingan Kompresi : 6,9 : 1
Gigi Transmisi : 5 percepatan manual
Karburator : MIKUNI VM26
Kapasitas tangki : 9,5 liter
Kapasitas oli samping : 1 Liter
Sistem pengapian : CDI
Ukuran Roda : 2.75-18 (depan) 3.00-18 (belakang)
Rem : Cakram dengan kaliper 2 piston (depan). Tromol (belakang)
https://otomotif.kompas.com/read/2019/04/19/164200415/rx-king-20th-anniversary-motor-legendaris-di-indonesia