JAKARTA, KOMPAs.com - Setelah resmi mengumumkan untuk memberikan akses gratis terhadap paten mobil hibrida, Toyota Motor Corps (TMC) mulai kebanjiran permintaan. Hingga saat ini, TMC mengklaim ada 50 perusahaan yang ingin menggunakan paten tersebut.
Wakil Presiden Eksekutif Toyota Shigeki Terashi, mengatakan, penghapusan royalti terhadap paten merupakan langkah memotong setengah dari biaya produksi komponen kendaraan listrik dan hibrida di Jepang, Amerika Serikat, dan Cina menggunakan konsep kemitraan. Sayangnya, Terashi tidak menyebutkan siapa saja perusahaan yang sudah antre menggunakan paten tersebut.
"Sampai sekarang kami telah menjadi pembuat mobil tier 1, namun kami juga bermaksud untuk menjadi pemasok sistem hibrida tier dua," ucap Terashi seperti disitat dari Reuters.com, Minggu (14/4/2019).
Dengan metode ini, Terashi menjelaskan, akan memperluas skala produksi beberapa perangkat komponen. Mulai dari unit kontrol dan motor listrik yang digunakan pada mobil hibrida bensin-listrik, plug-in hybrid, sampai mobil berbasis listrik sepenuhnya serta sel bahan bakar.
Melalui penawaran kerja sama untuk memasok pembuatan suku cadang yang digunakan kendaraan hibrida, otomatis akan memangkas pengeluaran modal hingga setengahnya untuk pabrik baru.
"Toyota percaya bahwa pendekatan ini akan mengurangi biaya investasi secara signifikan," kata Terashi.
Toyota pun berambisi untuk menjual 5,5 juta kendaraan listrik pada 2030, naik 1,6 juta dari penjualan saat ini. Menurut Terashi, capaian target 5,5 juta kendaraan listrik dapat terealisasi pada 2025 mendatang.
Dengan menawarkan untuk memasok komponen kendaraan listrik ditambah pengetahuan untuk mengintegrasikan ke dalam kendaraan, Terashi mengatakan Toyota ingin mengurangi pengeluaran modal dan menciptakan sumber pendapatan baru.
"Kami mengantisipasi bahwa mungkin akan ada sangat sedikit pembuat mobil yang menggunakan paten kami untuk mengembangkan hibrida mereka sendiri dari awal, jadi dengan menggunakan sistem dan komponen kami, dan menawarkan dukungan kami, kami dapat bekerja sama untuk mengembangkan mobil-mobil ini," kata Terashi.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/04/15/080200115/puluhan-perusahaan-antre-teknologi-hybrid-toyota