Kawasaki Enggan Kembali ke MotoGP

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah krisis global pada tahun 2009, Kawasaki memutuskan untuk hengkang dari MotoGP. Hampir satu dekade berlalu, Kawasaki malah memastikan mereka tidak akan kembali ke MotoGP.

Keluar dari MotoGP, Kawasaki memasuki World Superbike (WSBK) Championship di tahun 2010. Sejak tahun 2012, mereka terus mendominasi WSBK.

Tahun 2013, Kawasaki berhasil rebut gelar juara dunia WSBK melalui pembalap mereka Tom Sykes. Empat tahun terakhir ini, mereka juga mendulang kesuksesan bersama Jonathan Rea.

Melihat Kawasaki mendominasi, Dorna membuat regulasi baru untuk membuat persaingan semakin ketat. Sayangnya, Kawasaki merasa dirugikan dengan adanya regulasi baru tersebut.

Bukan rahasia lagi bila Dorna ingin mendorong Kawasaki kembali ke MotoGP. Melansir dari Speedweek.com (6/4/2019), Yoshimoto Matsuda selaku Kepala Pengembangan Kawasaki ZX-10RR dan Pimpinan Proyek Superbike, mengatakan bahwa MotoGP bukanlah jalan untuk Kawasaki.

"MotoGP bukan jalan yang benar untuk kami. Anda harus berpikir tentang apa yang diminta MotoGP dari Anda, apa teknologi yang dibutuhkan, dan apa yang bisa Anda dapat. Jika kami simpulkan, MotoGP bukanlah pilihan kami," sambungnya.

Direktur Balap Kawasaki, Ichiro Yoda juga mengatakan pada Speedweek.com, "MotoGP terlalu mahal untuk Kawasaki. MotoGP membutuhkan dana 10 kali lipat dari WSBK, minimal. Untuk MotoGP, Anda butuh sekitar 60 atau 70 juta Euro tiap tahunnya. Honda sendiri menghabiskan 100 juta Euro."

"Sebagai tambahan, kami tidak bisa meyakinkan manajemen teratas di Kawasaki hanya untuk berada di posisi kelima di MotoGP. Mereka menginginkan kemenangan, tidak peduli di kategori apa. Itulah mengapa WSBK lebih masuk akal untuk Kawasaki dari sudut pandang finansial," tambahnya.

Kawasaki berinvestasi sangat besar untuk pengembangan ZX-10RR, motor yang jadi andalan mereka di WSBK. Namun, enam balapan di musim 2019 ini berhasil didominasi Ducati melalui Alvaro Bautista yang menggunakan Panigale V4R.