JAKARTA, KOMPAS.com - Sejak pertama dipasarkan pada 2004, baru awal 2019 PT Astra Daihatsu Motor (ADM) mengeluarkan Xenia dengan mesin 1.500 cc untuk konsumennya. Model ini pun langsung menjadi varian tertinggi di keluarga Xenia yang dihadirkan dalam dua pilihan transmisi, manual dan otomatis.
Setelah banyak membahas masalah perubahan tampilan, akhirnya ADM mengajak beberapa media menjajal kamampuan Xenia 1.5L di Sibolga, Sumatara Utara. Kebetulan redaksi berkesempatan mengendarai Xenia 1.5L dengan transmisi otomatis yang jadi varian tertinggi dengan harga jual Rp 228.900.000.
Rute perjalan pada hari pertama menuju wisata air terjun Martolu yang berada di Desa Rampa, Sibolga. Boleh dibilang sajian rute yang dihadirkan cukup variatif, mulai dengan melintas daerah kota dengan sedikit keramaian, sampai belusukan ke desa, dan masuk ke jalur menanjak perbukitan yang jalannya masih dalam perbaikan.
Berbekal mesin 1.500 cc yang serupa dengan Terios atau Toyota Veloz, membuat Xenia lebih percaya diri dalam suplai tenaga. Dari data di atas kertas, mesin 2NR-VE Dual VVT-i mampu memproduksi tenaga 104 tk dan torsi 134 Nm, cukup wajar bila sensasi berkendara akan berbeda dengan Xenia bermesin 1.300 cc.
Sedikit lag atau perlambatan memang masih ditemui, terutama ketika mendadak langsung menekan pedal gas lebih dalam alias kick down. Tapi secara batasan, masih cukup wajar mengingat peruntukannya pun sebagai mobil keluarga.
Fun to Drive
Selain masalah tenaga, Daihatsu juga membenahi sektor kenyamanan Xenia baru yang menyasar pada sektor kaki-kaki dan pengendalian. Di pengendalian, perbaikan dilakukan pada force turning steering whell yang membuat kemudi makin fun to drive.
Menurut Head Product Improvement Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi, dengan meyeting ulang kemudi membuat kendali Xenia makin mantab dikontrol saat sedang kecepatan rendah atau pun tinggi.
"Saat berkendara santai atau pada kecepatan rendah kemudi itu lebih enteng, sementara saat berkendara di kecepatan tinggi atau di atas 80 kpj, kendali akan dibuat lebih berat dengan tujuan agar mobil lebih stabil. Ini kita atur dari ECU steering-nya," ucap Bambang.
Kestabilan baru pada Xenia menurut Product Planning Division R&D PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Ryan Ferdiean, juga ikut ditunjang pada peningkatan di sektor kaki-kaki, yakni peredam kejut. Untuk suspensi depan mendapat settingan ulang agar kenyamanan pengendara dan penumpang lebih terjaga.
"Kita tunning lagi pada suspensi, spring dan absorber-nya pada sektor depan. Untuk spring kita buat lebih balance antara depan dan belakang, depan itu kekerasannya kita turunkan buata lebih lembut agar imbang. Setelah itu absorber-nya kita setting ulang baik depan dan belakang," ucap Ryan.
Rahasianya ternyata juga karena Daihatsu ikut membenahi rainforce yang ada di underbody. Dampaknya membuat mobil makin rigid sehingga akselerasi makin mantab.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/02/18/080200615/sensasi-daihatsu-xenia-bertenaga-terios-