Alat, proses, dan part atau suku cadang yang dibutuhkan juga berbeda. Bahkan biaya yang dikeluarkan memiliki perbedaan yang signifikan.
"Untuk proses ganti oli, baik transmisi otomatis model konvensional maupun CVT biasanya dibutuhkan oli 3 liter hingga 4 liter. Sedangkan untuk kuras oli bisa 12 liter. Prosesnya juga memakan waktu yang lama," kata Hermas Prabowo dari bengkel transmisi Worner Matic.
Sedangkan proses kuras adalah mengeluarkan atau mengganti semua oli yang ada di seluruh sistem transmisi. Untuk itu dibutuhkan oli yang lebih banyak.
Jarak tempuh
Ada pemahaman bahwa proses ganti oli itu dilakukan berkala setiap mobil sudah menempuh jarak 15.000 km. Sementara untuk kuras oli dilakukan setiap 50.000 km.
Pemahaman tersebut sebenarnya kurang tepat menurut Hermas. Jika rajin melakukan pernggantian oli matik sesuai waktunya, maka tidak perlu kuras oli.
Kuras dilakukan jika kondisi oli transmisi sudah tak lagi bisa melumasi dengan baik. Biasanya muncul gejala-gejala penurunan performa pada transmisi.
Misal, lanjut Hermas, ada keterlambatan saat proses shifting (pergantian gigi). Bisa juga muncul suara dengung.
"Selama pengguna rajin melakukan ganti oli maka tak perlu menguras oli. Paling penting adalah rajin melakukan perawatan berkala dan ganti oli," kata Hermas.
Waktu kerja
Untuk itu, ia menyarankan proses ganti oli tak lagi menggunakan tolok ukur jarak untuk pengguna yang kerap menghadapi kemacetan lalu lintas.
"Yang biasanya ganti oli matik 10.000 km, dengan kondisi kemacetan dan waktu kerja komponen yang lebih lama sebaiknya dipercepat menjadi 7.000 km atau 8.000 km," kata dia.
Hal itu dilakukan untuk memperkecil kemungkinan penurunan performa transmisi matik dan juga kuras oli.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/18/084200615/salah-kaprah-pemahaman-ganti-dan-kuras-oli-transmisi-otomatis