JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data kecelakaan lalu lintas yang dirilis Korlantas Polri, anak muda masih menyumbangkan jumlah kecelakaan tinggi di Indonesia. Tahun lalu, 56,87 persen disumbangkan oleh anak muda dengan usia produktif.
Lebih spesifik lagi, 24,43 persen korban kecelakaan berasal dari kalangan pelajar dan mahasiswa atau sekarang ini dikenal dengan sebutan anak "zaman now".
Menurut Direktur Keamanan dan Keselamatan (Dirkamsel) Korlantas Polri Brigjen Pol Chryshnanda Dwilaksana, generasi milenial harus peduli akan keselamatan berlalu lintas sekaligus menjadi ikon road safety.
"Keselamatan adalah yang pertama dan utama yang digelorakan dan terus menerus menjadi perjuangan generasi milenial. Karena gerakan moral yang dilakukan generasi milenial ini akan menyelamatkan dari korban sia-sia di jalan raya," kata Chryshnanda dalam siaran resmi, Senin (14/1/2019).
Chryshnanda menjelaskan, berdasarkan data yang ada, korban kecelakaan lalu lintas meninggal maupun luka-luka pada usia 10-14 tahun tembus 7.061, usia 15-19 mencapai 17.910.
Selanjutnya, usia 20-24 mencapai 17.258 orang. Sedangkan usia 25-29 tembus 11.140 dan usia 30-34 mencapai 9.412 orang.
"Maka dari itu perlu adanya kepatuhan terhadap regulasi yang telah dibuat serta mengedukasikan kepada kaum milenial dengan bahasa kekinian. Apalagi era digital saat ini sangat memudahkan mensosialisasikan kebijakan atau himbauan agar mereka peduli dengan keselamatan berlalu lintas," ujar dia.
https://otomotif.kompas.com/read/2019/01/14/084200515/anak-zaman-now-harus-peduli-pada-keselamatan-berlalu-lintas