JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun depan akan menjadi tahun politik yang mempengaruhi sedikit banyak sektor. Termasuk di antaranya adalah para pedagang mobil bekas. Para pedagang mobil bekas sudah bersiap dengan kondisi tahun depan sejak sekarang.
Ini diungkapkan Halim, salah satu pedagang mobkas di Jakarta Pusat. Menurutnya para penjual mobil bekas juga sudah mendapatkan peringatan dari lembaga pembiayaan untuk menyeleksi konsumen lebih ketat.
“Kami sudah diperingatkan utamanya mau masuk tahun politik, Berhati-hati dengan konsumen yang mencurigakan, dalam artian mencari mobil dengan uang muka kecil dan memaksa. Biasanya mobilnya untuk kampanye,” ucap Halim saat ditemui Rabu (5/12/2018).
Halim menceritakan dirinya pernah bermasalah dengan pihak-pihak yang mendulang keuntungan dari masa-masa kampanye. Pembayaran hanya di awal yang lancar kemudian macet, namun begitu mau ditarik pihak leasing terjadi penolakan.
“Dari situ kalau masa-masa seperti ini harus pintar-pintar juga menyeleksi permohonan kredit mobil. Pihak pembiayaan juga sudah memberikan daerah mana yang tercatat wilayah merah atau butuh pemeriksaan mendalam terkait pengajuan kredit kendaraan,” ucap Halim.
Hal yang sama juga diungkapkan Andi, salah satu pedagang di MGK Kemayoran ini mengungkapkan, masa-masa tahun politik di tahun depan tidak mempengaruhi penjualan mobil bekas. Namun membuat para penjual lebih selektif terhadap konsumen.
“Kita juga memperhatikan unit jualan, biasanya model seperti SUV, van atau MPV banyak dicari untuk jadi kendaraan kampanye. Dijadikan ambulan, ditempeli nama calon pejabat, seperti itu. Jadi kita sebagai pedagang lebih memilih kalau bisa dibayar tunai. Ya untungnya sampai hari ini kalau yang mau seperti itu (buat kampanye) bayarnya tunai,” ucap Andi.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/12/06/150200015/tahun-politik-pedagang-mobil-bekas-selektif-cari-konsumen