Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pelajaran dari Kecelakaan Pikap yang Bawa Puluhan Santri

JAKARTA, KOMPAS.com - Kasus kecelakaan pikap terguling yang membawa 23 santri dan menewaskan tiga orang di Tangerang, bisa menjadi pelajaran berharga untuk kita semua. Terutama mengenai pentingnya memikirkan aspek keselamatan saat berlalu lintas.

Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, setidaknya ada beberapa poin yang bisa dijadikan pertimbangan mengapa penting mengindahkan peraturan lalu lintas.

"Hal pertama jelas itu mobil barang bukan untuk angkut penumpang, kedua masalah kapasitas yang sangat berlebihan sampai menampung 23 penumpang. Kalau mau diusut lebih jauh, bisa sampai penyebab korban tewas bahkan membahayakan pengguna jalan lain," ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (26/11/2018).

Jusri menjelaskan dalam kondisi kendaraan yang melebih batas muatan, potensi terjadinya kecelakaan sangat besar. Komponen pengendalian pada sebuah kendaraan, seperti kemudi, suspensi, rem, dan ban tidak akan bekerja maksimal mengikuti dinamika yang terjadi.

Meski demikian yang harusnya menjadi pelajaran penting menurut Jusri,  bukan faktor penyebab langsung, tapi lebih ke faktor yang tidak langsung.

Seperti diketahui, sebuah pikap berwarna merah dengan pelat nomot polisi B 9092 RV yang sedang membawa 23 santri terbalik usai melintasi fly over dari arah Metland Ciledug ke arah Green Lake, Minggu (25/11/2018). Dari keterangan polisi yang di dapat dari saksi mata, posisi mobil tersebut melesat cukup kencang dan hilang kendali sampai akhirnya terguling.

Sebanyak 20 orang terpental keluar, atas insiden tersebut tiga nyawa yang masih berusia belasan dan berstatuskan pelajar juga melayang. Sementara korban lainnya mengalami luka-luka cukup berat, termasuk sopir yang mengendarainya.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/27/074200615/pelajaran-dari-kecelakaan-pikap-yang-bawa-puluhan-santri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke