JAKARTA, KOMPAS.com - Perlindungan anti gores dan cat mobil yang dikenal dengan Paint Protection Film (PPF) memang sedang marak saat ini. Dengan menggunakan PPF, mobil diklaim aman dari goresan benda tajam atau krikil serta mampu mempertahankan warna mobil dari proses pemudaran.
Namun bicara soal harga, memang tidak murah. PT V-Kool Indo Lestari yang saat ini ikut mengembangkan bisnis perawatan mobil dengan teknologi PPF mematok harga yang cukup tinggi, yakni Rp 50 sampai 60 juta per mobilnya.
"Harga memang cukup mahal, karena bila dikalkulasikan sekitar 10 persen dari harga mobil, Rp 50 juta sampai 60 jutaan tergantung size mobil. Tapi bila kita hitung-hitung dari biaya perawatan bodi, seperti ke salon atau spa yang bisa dilakukan dalam satu tahun hingga beberapa kali, PPF masih jauh lebih murah," ujar Lianto Winata, Director of Bussiness Development V-Kool Indonesia, kepada Kompas.com, Kamis (8/11/2018).
Lianto menjelaskan, PPF juga memiliki kelebihan karena mudah dalam hal perawatan. Bahkan diklaim memiliki sifat self healing yang bisa menghilangkan baret halus dengan sendirinya tanpa perawatan khusus hanya mengandalkan panas sinar matahari.
Christoper Sebastian selaku Presiden Direktur Top Coat Indonesia, juga mengatakan hal yang senada. Menurut Christoper secara biaya, PPF memang lebih mahal dibandingkan coating, faktor utamanya karena sampai saat ini masih minim tenaga ahli yang bisa mengaplikasi PPF dengan baik dan benar.
Selain karena harga, PPF masih memiliki beberapa kelemahan dibandingkan coating. Salah satunya saat mobil bersenggolan dan membuat lapisan film terkelupas, otomatis pemilik mobil harus mengganti lapisan film tersebut satu panel.
"Sebenarnya antara coating dan PPF punya kelebihan dan kekurangan. PFF memang melindungi karena ada lapisan fisik, tapi saat lapisan film terkelupas, pemilik mobil mau tidak mau harus mengganti lapisannya satu panel, sementara bila coating itu bisa dilakukan per titik saja," ucap Christoper saat di konfirmasi Kompas.com, Jumat (9/11/2018).
Dari efisensi, Christoper mengatakan bahan kimia untuk coating saat ini juga memiliki durabilitas yang cukup lama, yakni tiga sampai lima tahun diiringi perawatan. Meski lapisan PPF sebelumnya diklaim bisa bertahan sampai 10 tahun, namun tidak jaminan bila kelir mobil akan tetap kinclong seiring masa penggunaan mobil itu sendiri. Apalagi PPF tidak memiliki sifat efek daun talas, yang memungkinkan jamur tumbuh karena air terlalu lama mengering pada permukaan bodi.
Namun demikian, Christoper mengakui secara fungsi, antara PPF dan dan coating memiliki kegunaan yang berbeda. PPF untuk melindungi cat dengan lapisan film, sedangkan coating untuk mengembalikan warna mobil yang kusam menjadi seperti baru dan menjaganya dalam waktu yang cukup lama
"PPF memberikan proteksi pada cat, kalau coating bersifat mengubah penampilan warna cat seperti baru lagi. Bila konsumen ingin maksimal, keduanya lebih bagus digabungkan, jadi setelah mobil di coating baru di PPF," ucap Christoper.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/11/09/182400415/mana-lebih-baik-coating-atau-ppf-buat-bodi-mobil-