Tiga Fakta Kepuasan Konsumen Indonesia saat Beli Mobil

SINGAPURA, KOMPAS.com – Studi Indeks Kepuasan Penjualan Indonesia (Sales Satisfaction Index/SSI) 2018 yang dilakukan oleh JD Power hasilnya sudah diumumkan ke publik. Selain mengukur merek mana yang mendapat nilai tinggi, ada fakta-fakta lain yang berhasil ditemukan.

Ini bisa jadi parameter buat merek otomotif di dalam negeri, untuk membuat konsumennya makin puas belanja di tempatnya. Pelayanan dan kemudahan dalam proses kepemilikan jadi kunci, buat konsumen makin tertarik dengan produk yang ditawarkan.

Ada tiga fakta terkait kepuasan konsumen saat membeli mobil

Fakta tersebut adalah:

1. Fakta pertama, hampir sekitar sepertiga dari pelanggan (29 persen) mengalami satu atau lebih masalah saat membeli kendaraan. Tingkat kepuasan lebih rendah pada pelanggan yang mengalami hal ini (792 poin), dibandingkan dengan yang tidak (816).

Masalah yang paling umum dikutip, yaitu keharusan kembali mengunjungi dealer buat urusan dokumen (18 persen). lalu staf dealer berusaha menambahkan item yang tidak diinginkan pelangganm, ke dalam paket yang dibeli (16 persen).

2. Tingkat kepuasan lebih tinggi pada konsumen yang menggunakan internet saat melakukan pembelian kendaraan (812 poin), daripada yang tidak menggunakanya (804 poin). Ini menggarisbawahi pentingnya par APM buat menyediakan website menarik, mudah digunakan dan informatif.

3. Tiga per empat (75 persen) dari pelanggan setia melakukan pencarian kendaraan yang akan dibelinya secara online, dibandingkan dengan 52 persen dari pelanggan pemula yang melakukan hal yang sama.

Hampir tiga per empat (70 persen) pelanggan yang setia, juga membandingkan harga dari beberapa dealer sebelum membeli kendaraan, dibandingkan dengan 41 persen pelanggan pemula

Studi ini juga menemukan bahwa pemegang pengaruh utama pada keputusan masyarakat membeli adalah teman atau keluarga (61 persen), pameran kendaraan (56 persen), display kendaraan di pusat-pusat perbelanjaan atau mal (46 persen), panduan harga kendaraan (32 persen), dan rekomendasi pemilik diler atau konsultan sales dealer (31 persen).