Aturan Baru Kompetisi Instruktur "Safety Riding" Honda di Jepang

SUZUKA, KOMPAS.com - Kegiatan "The 19th Safety Japan Instructors Competition 2018 kembali digelar pada 18-19 Oktober 2018, di Suzuki Curcuit Traffic Education Centre (SETC). Dibandingkan dengan 2017, terdapat perbedaan aturan yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan para peserta.

Kompetisi ini pada tahun lalu terdapat rintangan yang menguji kemampuan pengereman (braking skill), slalom course skill, dan balancing skill. Tahun ini, braking dengan slalom masih ada, tetapi balancing skill dibuat beda.

Hidehiko Nakajima, General Manager Honda Driving Safety Promotion Center Honda Motor Company Ltd, menjelaskan, jika 2017 balancing skill menggunakan plank atau semacam papan, tahun ini dihilangkan.

"Jadi dibuat low speed balanced skill, tanpa menggunakan plank," kata Nakajima dalam sesi wawancara dengan media dari Indonesia, termasuk Kompas.com di Suzuka Circuit Hotel, Jepang, Selasa (17/10/2018).

Nakajima melanjutkan, perubahan tersebut dibuat agar sesuai dengan kondisi nyata di jalan. Selain itu, berdasarkan masukan dari para pemenang masing-masing kelas di tahun lalu.

"Jadi setiap tahun itu kita harus memberikan perubahan, dan salah satunya yang paling penting untuk tahun ini, yaitu tadi. Kondisi seperti itu yang memang dianggap sesuai dengan kondisi nyata di jalan," ujar pria berkebangsaan Jepang itu.

Kompetisi ini, lanjut Nakajima terbagi menjadi tiga kategori, yaitu kelas 125 cc yang menggunakan sepeda motor MSX 125, 400 cc pakai CB400, dan terakhir 750 cc memakai NC 750.

Perwakilan dari Indonesia

Tahun ini AHM kembali mengirimkan lima instruktur terbaik, yang mewakili kelas 750cc ada Agus Sani dari DKI Jakarta. Fendrik Alam Pribadi dari Surabaya, Jawa Timur bertanding pada kelas 400cc.

Fendrik akan ditemani rekannya Ibnu Fachrizal dari Samarinda, Kalimantan Timur. Sementara itu, Sofian Hazri dari Medan, Sumatera Utara siap berkompetisi pada kelas 125cc ditemani Hari Setiawan dari Surabaya, Jawa Timur.