JAKARTA, KOMPAS.com - Pebalap muda Indonesia yang berlaga di ajang Formula 2, Sean Gelael, berharap dirinya dapat mendulang hasil maksimal di sisa laga balapan musim ini. Sean yang berada di tim Pertamina Prema Theodore Racing saat ini berada di peringkat ke-15 klasemen dengan menyisakan dua seri tersisa.
Sean yang bertandem dengan Nyck de Vries dari Belanda mengungkapkan tidak begitu puas dengan hasil yang diperolehnya hingga saat ini. Empat balapan awal Sean berhasil mendulang poin, namun di lima balapan berikutnya dia gagal membawa pulang poin.
"Jadi target tahun ini sebenarnya kita bisa poin di semua balapan. Untuk dua seri tersisa kita terus berusaha untuk kembali ke target awal. Berusaha bertarung untuk berada di delapan besar jadi target paling realistis," ucap Sean yang ditemui Senin (17/9/2018).
Masalah yang dihadapinya diungkapkan masih sekitar mesin dan sasis yang tahun ini disuplai oleh pemasok baru. Menurut Sean tidak hanya Prema yang kesulitan dengan barang-barang baru ini tetapi seluruh tim Formula 2 sehingga menurutnya perlu waktu untuk mendapatkan pengalaman dari sisi teknis dengan baik.
"Mobil 2018 itu tidak sesimpel yang dibayangkan. Tidak hanya saya tapi tim lain juga mengalami masalah yang sama hanya waktunya berbeda, ada yang saat tes, latihan, kualifikasi dan balapan. Memang menyebalkan menerima hasil yang tidak sesuai diinginkan tapi dari situ kita tahu dari kesalahan, bagaimana langkah antisipasi dan lainnya," ungkap Sean.
Sean sendiri memastikan tahun depan pasti akan kembali berlaga di Formula 2 meski hal ini belum terkonfirmasi 100 persen. Ia menjawab semua pertanyaan mengenai kesempatan dirinya berlaga di seri Formula1 karena dirinya adalah development driver untuk Red Bull Racing.
"Musim depan tetap di Formula 2. Akhir tahun semoga bisa kita konfirmasi tapi saya pasti di Formula 2. Di Prema saya belajar banyak, tidak hanya bagaimana jadi pebalap cepat tapi secara mental juga kedewasaan. Kerja secara sitematik berpikir detil dan belajar dari kesalahan," ungkap Sean.
Sean saat ini berada di posisi ke 15 klasemen sementara Formula 2. Rekan satu timnya de Vries berada di peringkat kelima. Hasil terbaik Sean adalah podium di seri Monaco beberapa waktu lalu.
Bantu Korban Gempa Lombok
Sean Gelael bersama mantan rekan satu timnya di tim Jagonya Ayam Stoffel Vandoorne menginisiasi lelang amal untuk membantu korban gempa Lombok. Kedua pebalap itu memberikan total 11 barang mereka, sebagian besar pernah digunakan untuk balap, sebagai barang lelang amal tersebut.
Vandoorne yang memberikan helm miliknya serta satu set pakaian balap yang digunakannya di tim McLaren Formula1 berharap hasil lelang ini dapat membantu korban gempa Lombok semaksimal mungkin. Hasil lelang akan diberikan pada komunitas 1000 Guru untuk penanganan setelah bencana alam tersebut.
Setelah proses lelang total dana yang dikumpulkan adalah Rp 4,1 miliar. Barang yang mendapat nilai termahal adalah helm.
Helm milik Vandoorne laku Rp 410 miliar, helm Sean berwarna emas yang digunakan debut Formula 2 dilepas Rp 600 juta serta helm yang digunakan Sean saat menjadi pebalap tes F1 bersama tim Toro Rosso berkelir Merah Putih laku seharga Rp 1 miliar.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/09/18/110200415/curhat-sean-gelael-soal-musim-ini-dan-musim-depan