JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan motor model trail atau motorcross semakin marak dengan banyaknya model yang ditawarkan produsen. Belakangan, Presiden Joko Widodo pun terlihat menggunakan motor ini saat kunjungan kerja di berbagai daerah, terakhir saat ke NTB menengok korban gempa.
Bicara penggunaan trail, selain pengemudi ternyata ada juga yang harus diperhatikan pengguna yang menjadi pembonceng di motor untuk kegiatan luar ruang tersebut. Ini agar pembonceng juga mengerti menjaga keselamatan selama berboncengan.
"Sudah pasti pembonceng harus menggunakan perangkat keselamatan lengkap seperti helm, jaket. Itu wajib," ucap Instruktur keselamatan berkendara Honda Sofian Hazri saat dihubungi, Selasa (14/8/2018).
Sofian mengungkapkan untuk penggunaan harian, pembonceng wajib mengatur postur selama berkendara. Usahakan posisinya sejajar dengan pengendara.
Untuk keselamatan, pembonceng memeluk ringan pengendara. Bisa pegang di sisi pinggul pengendara.
"Postur sejajar untuk memudahkan pengendara bermanuver. Selain itu posisi lutut juga mengapit ringan pengendara," ucap Sofian yang menjadi juara pertama kompetisi Instruktur Honda kategori motor sport beberapa waktu lalu ini.
Sofian juga mengingatkan agar antara pengendara dan pembonceng jangan ada jarak yang terlalu jauh. Ini justru akan menyulitkan pengendalian sepeda motor.
Terakhir, baik pengendara maupun pembonceng tahu medan seperti apa yang akan dilalui serta memiliki informasi mengenai rute. Jika tidak tentu akan kesulitan.
"Motor trail itu sebenarnya tidak disarankan untuk berboncengan. Lebih nyaman berkendara sendiri apalagi untuk trabas atau kegiatan luar ruang. Tapi kalau untuk harian masih bisa asal perhatikan faktor keselamatan tadi," ucap Sofian.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/15/102600715/perhatikan-ini-bila-jadi-pembonceng-di-motor-trail