Head of 4W product Development & Accessories SIS Yulius Purwanto, menjelaskan, bahwa keberadaan produk konsep ramah disabilitas dilakukan karena adanya kebutuhan kendaraan di segme tersebut.
"Kami develope dengan latar belakang adanya kebutuhan konsumen akan kendaraan yang ramah terhadap disabilitas. Lebih dari itu, kami terapkan ini pada kendaraan yang lebih terjangkau karena biasanya fitur seperti ini dipasang di kendaraan yang lebih mewah," kata Yulius dalam konferensi pers di ICE, BSD, Tangerang, Selasa (7/8/2018).
Yulius menjelaskan secara segmen, kebutuhan mobil yang ramah dengan disabilitas memang cukup kecil. Berdasarkan dari hasil riset dan survei, segmen hanya sekitar 3,7 persen.
Namun demikian hal ini cukup menjanjikan untuk dijajaki. Terlebih aplikasi kursi ramah disabilitas itu dipasang pada mobil keluarga yang masih terjangkau serta kursinya lebih murah dari model yang sudah otomatis.
Kursi ramah disabilitas ini diperntukan untuk penumpang yang diletakan di baris pertama. Menurut Yulius, salah satu pertimbangan mengapa kursi ini diletakan dibaris paling depan karena memiliki raung yang lebih lapang, terutama pada ruang kakinya.
"Konsep seperti ini sudah ada di Jepang yang dipasang di Wagon R pada kursi baris kedua. Sebenarnya kita terinspirasi dari sana, lalu kita coba terapkan di Ertiga tapi pada bagian depan, alasanya karena ruang kaki lebih lapang sehingga banyak yang bisa dimanfaatkan untuk ruang bermanuver kursi," kata Yulius.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/08/07/170300715/suzuki-lirik-pasar-kendaraan-ramah-disabilitas-