Salah satu poin dari penanaman modal tersebut agar Toyota bisa memiliki bisnis mobilitas baru pada masa depan.
“Kerjasama ini merupakan inisiatif murni dari TMC dan kebetulan Grab juga beroperasi di Indonesia. Saat ini masih dalam tahap diskusi langkah selanjutnya antara Toyota dan Grab,” ucap Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto, saat dihubungi, Kamis (14/6/2018).
Invetasi Toyota pada Grab merupakan yang terbesar sepanjang sejarah produsen otomotif dunia. Setelah investasi itu, Grab diperkirakan akan bernilai 10 miliar dollar AS.
Asia Tenggara dengan populasi 640 juta orang merupakan arena potensial buat Grab. Pada awal tahun ini, Grab yang berbasis di Singapura, baru saja mengakuisi Uber di Asia Tenggara. Strategi itu mengakhiri persaingan di antara keduanya.
Pada Februari lalu, grup otomotif terbesar di Indonesia sekaligus induk TAM, Astra International, menanamkan investasi Rp 2 triliun pada GoJek, pesaing Grab dan Uber asal Indonesia.
Pendiri Gojek Nadiem Makarim mengatakan investasi Astra International merupakan yang terbesar di antara investor lainnya.
Bulan lalu GoJek menyampaikan ingin ekspansi ke Vietnam, Thailand, Singapura, dan Filipina, pada tahun ini. Gojek menyiapkan 500 juta dollar AS untuk penetrasi itu.
Kemajuan perusahaan penyedia jasa berbagi transportasi tidak bisa dibendung. Pandangannya strategi Toyota masuk ke bisnis ini sebagai persiapan untuk model bisnis baru pada masa depan dan bisa jadi hadir juga di Indonesia.
“Tentu saja TAM akan mendukung semua kebijakan TMC,” ucap Soerjopranoto.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/15/103500915/investasi-grab-toyota-indonesia-tunggu-instruksi