JAKARTA, KOMPAS.com - Mercedes-Benz dilaporkan sudah memutuskan menjadikan Thailand sebagai pusat produksi baterai untuk produk mobil listriknya.
Deputy Director Marketing Communication Mercedes-Benz Distribution Indonesia Hari Arifianto menyatakan, baterai tidak hanya diperuntukan bagi kendaraan yang dirakit di Thailand, tapi juga di berbagai negara lain di Asia, termasuk kemungkinan nantinya Indonesia.
"Di Asia pertumbuhan kendaraan listrik cukup baik. Sehingga Daimler (perusahaan induk Mercedes) memutuskan membangun pabrik perakitan baterai di Thailand. Jadi investasinya diarahkan di sana," kata Hari di Jakarta, Rabu (30/5/2018).
Menurut Hari, pemusatan produksi baterai bertujuan untuk memangkas biaya produksi. Jadi baterai tidak perlu lagi dikirim langsung dari Eropa.
Saat ditanya kemungkinan memproduksi baterai di Indonesia, Hari menyebut sampai saat ini rencana tersebut belum ada. Walaupun nantinya mobil listrik Mercedes ada yang dirakit di Indonesia.
Dari penghitungan pihak Mercedes, pemusatan produksi di Thailand justu lebih bisa menghemat produksi ketimbang membangun kembali tempat perakitan di negara Asia lainnya, tak terkecuali Indonesia.
"Kita tidak bisa hanya karena gengsi 'Ini lho kami mampu membuat baterai', tidak seperti itu. Kita harus melihat kepentingan yang lebih besar. Karena tidak segala sesuatu yang dirakit dalam negeri lebih murah," ucap Hari.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/06/02/084200015/walau-mobilnya-dirakit-di-indonesia-baterai-mercy-tetap-dari-thailand