MMKSI menyatakan bahwa masih ada napas buat crossover bermesin 2.000 cc itu, walaupun pada kenyataannya penjualan terus melorot.
“Sampai saat ini belum, saya masih pesan, produksi. Saya pesan karena memang yang paling banyak (dipesan konsumen) itu yang varian tertinggi. Yang masih jalan itu varian tertinggi, PX,” kata Head of Sales anda Marketing Group MMKSI Imam Choeru Cahya, di Jakarta, Selasa (31/5/2018).
Pada Juli tahun lalu, MMKSI baru saja menyegarkan Outlander Sport dengan menelurkan varian baru, PX Action. Posisinya menjadi yang tertinggi dari tiga varian yang sudah ada, yaitu PX, GLS, dan GLX..
Varian PX Action dijual Rp 375 juta, sedangkan PX dilego Rp 370 juta, GLS Rp 345 juta, dan GLSX Rp 330 juta.
Menciut
Dipantau dari data wholesales Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor), penjualan Outlander Sport sejak 2013 gradasi memudar. Hal itu diakui Imam, namun dikatakan bukan cuma Outlander Sport yang loyo tapi pasar SUV 2.000 cc di Indonesia juga mengecil.
“Itu lama kelamaan semakin kecil. Kami tetap melanjutkan (penjualan dan produksi), tapi memang disesuaikan kebutuhan pasar. Jadi, masih tetap jalan, nah kami lagi fokus bagaimana melakukan inovasi, seperti pada PX Action. Kami lebih fokus ke situ karena semakin kecil pasarnya,” ucap Imam.
Wholesales Outlander Sport:
2013 : 4.706 unit
2014 : 3.888 unit
2015 : 2.290 unit
2016 : 1.812 unit
2017 : 930 unit
Januari-April 2018 : 296 unit
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/31/082200815/mitsubishi-belum-mau-matikan-outlander-sport