Sudah cukup lama HPM tidak mengekspor CBU. Model terakhir diketahui adalah Freed yang telah berhenti diproduksi pada 2016 karena diputuskan tidak beralih ke generasi kedua di Indonesia.
“CBU tinggal tunggu waktu, kalau misalnya kapasitas bisa kami penuhi dan lain sebagainya, kan bisa saja kami ekspor,” kata Jonfis, di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
Meski sudah membuka bahan diskusi, Jonfis langsung menutup rapat informasi soal jadwal ekspor dan model pilihan. Dia hanya menyebut saat ini masih fokus untuk jualan di dalam negeri.
“Pabrik Honda tidak punya kapasitas yang berlebih dan kami masih melayani permintaan domestik, di mana masih tinggi,” ucap Jonfis.
Jonfis menjelaskan beda seperti merek lainnya, operasi Honda di Asia bukan saling ekspor, tetapi bertukar komponen. Setelah Freed berhenti, HPM hanya fokus pada ekspor komponen.
Pada 2017 lalu nilai ekspor komponen HPM mencapai Rp 2,95 triliun. Jonfis menyebut nilai itu tidak kalah dari produsen lain yang ekspor CBU.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/28/112400415/honda-indonesia-mau-ekspor-mobil-cbu