Jakarta, KOMPAS.com - Modifikasi paling standar yang kerap dilakukan pemilik mobil, biasanya berhubungan dengan sistem audio. Minimal, mengganti head unit dengan yang dirasa lebih kekinian.
Ternyata, upaya membuat kabin mobil semakin nyaman dihuni di tengah perjalanan atau kemacetan via audio jadi salah satu bentuk investasi. Mampu meningkatkan nilai jual kembali mobil, kalau punya sistem audio yang baik.
Erik Jeo, Operation Manager PT Kramat Motor, salah satu pemain utama di pasar aftermarket audio dalam negeri, mengatakan, perbincangan di sini terbatas pada mobil-mobil yang sistem audionya masih minimal.
“Kita berbicara sederhananya, mulai dari mobil tanpa audio dan mobil paling murah, atau paling tidak minimal ada head unit dengan speaker. Kemudian speaker pun minimal split, ada midspeaker sama tweeter,” ujar Erik kepada Kompas.com, Selasa (8/5/2018).
Kemudian, kata Erik, investasi selanjutnya yaitu dengan membeli ke prosesor. Jadi tak perlu mengganti head unit, biarkan saja bawaan pabrik.
“Seperti prosesor yang yang kami miliki misalnya didesain tanpa perlu mengganti original head unit atau speaker. Selama ada tweeter suara yang dikeluarkan bisa double, dengan prosesor yang paling murah empat channel,” tutur Erik.
Baru setelah itu, mulai menabung untuk membeli subwoofer, untuk mengakomodasi frekuensi rendah atau suara bass. Ini untuk meringankan kerja midspeaker. Jika tidak, midspeaker akan mengeluarkan dua suara bass dan mid-bass.
“Jadi biarkan suara bass jadi tugasnya subwoofer, agar mid-speaker tidak mudah lelah,” ucap Erik.
Belum berhenti sampai situ, Erik menyebut biasanya sang pemilik mobil mulai gemas untuk mengganti speaker bawaan pabrik, dengan produk aftermarket yang dirasa lebih bagus. Namun, Erik menyarankan, sebaiknya itu dilakukan sekaligus dengan pemasangan peredam.
“Biasanya kalau ada yang seperti itu, saya sarankan untuk menahan budget terlebih dahulu, dan siapkan sekaligus dananya untuk memasang peredam. Lagipula pemasangannya juga bersamaan karena membongkar doortrim. Jenis yang paling murah saja, sekitar Rp 200.000 perlembar peredam sudah cukup bagus,” ucap Erik.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/09/090200515/investasi-audio-buat-di-kabin-mobil