MALANG, KOMPAS.com - Karakter pembeli mobil di Indonesia itu cukup beragam. Mulai kalangan bawah, menengah, hingga kelas atas dan dari berbagai jenis profesi pekerjaan.
Khusus untuk BMW, dikatakan Vice President Director Corporate Communication BMW Group Indonesia Jodie O'tania lebih banyak berasal dari kalangan pelaku bisnis, sehingga mempengaruhi juga dengan cara pembelian.
Maksud Jodie, untuk setiap transaksi pembelian mobil kebanyakan mengambil dengan cara tunai, ketimbang kredit.
"Tetapi tergantung dari segmen atau mobilnya juga. Untuk Seri 3 dan X1 kebanyakan kredit, tetapi di luar itu sudah membeli tunai semua," ujar Jodie di acara BMW Destination X di Bromo, Jawa Timur, Selasa (8/5/2018).
Pembeli BMW Seri 5, hingga Seri 7, lanjut Jodie merupakan pelaku bisnis yang tidak menganggap membeli mobil itu suatu investasi, tetapi untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
"Jadi menurut mereka uang yang mereka punya untuk membeli mobil itu uang mati, jadi mereka lebih memilih membeli secara tunai, lain cerita dengan pembeli Seri 3 dan X1 yang rata-rata masih banyak yang kredit," kata dia.
Kondisi seperti itu, jelas berbeda dengan merek lain terutama asal Jepang yang bermain di kelas menengah ke bawah dan menengah. Pembelian unit sudah pasti didominasi kredit ketimbang tunai.
Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan BMW Indonesia secara wholesales (pabrik ke diler) periode Januari-Maret 2018 sudah menjual 566 unit. Kontribusti terbesar masih dipegang oleh Seri 3.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/09/080200115/mengenal-karakter-konsumen-bmw-di-indonesia