Jakarta, KOMPAS.com – Salah satu merek besar Jepang, Nissan, menyebut secara bertahap menyetop jualan mobil dieselnya di Eropa. Pasalnya, permintaannya saat ini dianggap semakin menurun, karena konsumen khawatir soal pajak naik, dan pembatasan di banyak negara.
Nissan bukan yang pertama, di mana pada Maret lalu ada Toyota yang lebih tegas mengumumkan, mereka bakal berheti menjual mobil penumpang mesin dieselnya sampai akhir 2018 ini.
Juru bicara Nissan mengatakan, akan ada penarikan secara bertahap mobil diesel di Eropa. Jadi Nissan masih terus menawarkan diesel dalam jangka pendek, tetapi dalam jangka panjang Nissan akan fokus pada kendaraan listrik.
"Bersama dengan produsen dan pelaku industri lainnya, kita dapat melihat penurunan progresif dari diesel. Sampai saat ini, demi banyak pelanggan, mesin diesel modern akan tetap diminati dan terus tersedia dalam penawaran powertrain Nissan,” ucap juru bicara Nissan dari Autonews, Selasa (8/5/2018).
Salah satu sumber yang berbicara kepada Reuters bulan lalu, Nissan akan memangkas ratusan pekerjaan di pabrik Sunderland, pabrik terbesar di Inggris, karena turunnya permintaan untuk model diesel di Eropa.
Nissan setidaknya menjual 128.456 unit mobil diesel di Eropa pada 2017, atau sekitar 16 persen dari total pengiriman untuk wilayah tersebut, berdasarkan Bloomberg Intelligence.
Selain Toyota dan Nissan, merek seperti Honda dan Mazda juga kemungkinan akan melakukan hal serupa, seperti kata Stefan Bratzel, Direktur Automotive Management University of Applied Sciences, Bergisch Gladbach, Jerman.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/08/144400115/menyusul-toyota-nissan-bertahap-kurangi-jual-diesel