Khusus buat varian GO terdapat opsi Continously Variable Transmission (CVT), namun Datsun Indonesia tidak menempatkannya sebagai produk Low Cost Green Car (LCGC).
Ada dua alasan Datsun Indonesia melakukan itu, keduanya dipandang dari pasar dan teknis.
Masato Nakamura, Head of Datsun Indonesia, menjelaskan, varian GO CVT ditujukan untuk menggaet konsumen berusia lebih muda yang mau pengalaman menyenangkan saat berkendara. Tidak ada pilihan CVT buat GO+ dikatakan karena berhubungan dengan harga, yang kemungkinan bakal mepet ke Cross.
“Varian CVT kami bukan LCGC, tapi pandangan harganya untuk konsumen masih sangat baik. Ini juga masalah lokalisasi,” kata Masato.
Teknis
Masayuki Ohsugi, General Manager R&D Nissan Motor Indonesia, menjelaskan, perangkat CVT pada GO sama persis dengan Cross yang berarti juga sama dengan generasi baru Nissan March. Mesin 1.2L bertenaga 68 PS yang digunakan pada New GO dan GO+ berbeda dengan 1.2L bertenaga 78 PS pada GO CVT.
“Pada GO CVT mesinnya berbeda dari varian manual. Kami tidak bisa memenuhi karena salah satu ketentuan LCGC itu adalah lokalisasi,” ucap Ohsugi.
Sama seperti Cross, CVT pada GO diimpor dari Thailand meski perakitan seluruhnya dilakukan di pabrik Nissan di Purwakarta, Jawa Barat.
Harga New Datsun GO:
D M/T Rp 102,9 juta
A M/T Rp 110,9 juta
A CVT Rp 126,4 juta
T M/T Rp 122,9 juta
T CVT Rp 138,4 juta
T Active M/T Rp 126,6 juta
T Active CVT Rp 142,1 juta
Harga New Datsun GO+:
D M/T Rp 112,3 juta
A M/T Rp 119,9 juta
T M/T Rp 128,9 juta
T Style M/T Rp 133,9 juta
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/08/080300315/go-cvt-bukan-lcgc-ini-alasan-datsun