Pembuktian ketiga MPV itu dilakukan selama 21 hari pada Maret-April, melewati delapan provinsi, hinggap di enam pulau, dan menyebrangi lima selat.
Perjalanan touring komunitas yang diberi judul Beyond Beautiful Indonesia ini dilakukan oleh Veloz Community (Velozity), Toyota Kijang Club Indonesia (TKCI), dan Toyota Sienta Community Indonesia (Tosca). Semua komunitas itu tergabung dalam Toyota Owners Club (TOC) yang dipayungi Toyota Astra Motor (TAM).
Wakil Presiden TAM Henry Tanoto mengatakan, sangat bersyukur tim touring telah kembali dengan selamat setelah menempuh perjalanan jauh. Kegiatan komunitas ini membuktikan keandalan produk Toyota sekaligus diharapkan dapat menginspirasi masyarakat.
“Toyota ingin mendorong kegiatan positif yang dilakukan para komunitas, yang menginspirasi. Kami ingin melakukan kegiatan lebih lagi bersama komunitas,” kata Henry di acara simbolis penyambutan tim touring, Kamis (3/5/2018).
Martogi Siahaan, Chief Executive Officer Auto2000 sebagai pihak diler Toyota yang juga mendukung perjalanan tim touring mengatakan mengapresiasi aktivitas yang sudah dilakukan.
“Auto2000 siap memberikan layanan yang baik untuk mendukung kegiatan positif komunitas Toyota. Kami berharap komunitas terus melakukan aktivitas yang menginspirasi,” ucap Martogi.
Cerita perjalanan
Dari cerita Denny, perwakilan TKCI yang mengendarai Kijang Buaya generasi pertama produksi 1980 selama perjalanan, kondisi jalan paling berat ada di Sumbawa sampai ke Timor Leste.
Meski begitu, dikatakan tidak ada kendala teknis berat yang terjadi di jalan pada mobil bermesin 1.2L yang tidak punya power steering dan rem cakram itu.
“Perjalanan Jakarta ke Surabaya tidak masalah, lepas dari Bali juga enggak masalah. Setelah menyebrang dari Lombok ke Sumbawa baru ekstrem, apalagi saya bawa generasi pertama Kijang. Saya harus mengimbangi Veloz dan Sienta, saya cuma bisa lari 80 kpj,” kata Denny.
Didy Soe, perwakilan Velozity sekaligus ketua perjalanan, menjelaskan, sama seperti touring ribuan kilometer yang sudah dilakukan Velozity sebelumnya, kunjungan ke Timor Leste bukan tantangan yang sangat berat buat Avanza Veloz.
“Jadi kami benar-benar harus menunggu Kijang Buaya. Konsumsi bahan bakar rata-rata semua mobil 16 kpl, yang paling sering isi bensin Kijang Buaya karena tangki bahan bakarnya kecil,” kata Didy.
Syarifuddin Girsang dari Tosca mengungkap awalnya sempat khawatir dengan Sienta yang berpenggerak roda depan untuk menempuh perjalanan sangat jauh, Namun model asli Jepang yang sudah disesuaikan dengan kondisi Indonesia itu juga disebut tidak bermasalah selama perjalanan.
“Ini untuk pertama kalinya saya ikut perjalanan grup sejauh 8.000 km. Perjalanan ini membuktikan kendaraan Toyota memang luar biasa,” ucap Syarifuddin.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/03/184120715/saat-kijang-buaya-veloz-dan-sienta-touring-jakarta-timor-leste