Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Inovasi BMW dan Prediksi Jokowi Soal Mobil Publik

 

Namun cepat atau lambat, konsep ini diprediksi akan hadir dalam keseharian masyarakat kita ke depannya.

Presiden Joko Widodo lah yang melontarkan langsung hal tersebut saat membuka penyelenggaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2018 pada 19 April silam.

Saat itu, Jokowi menyebut munculnya mobil publik merupakan salah satu dampak dari perubahan yang dinamakan Revolusi Industri 4.0.

Menurut Jokowi, industri otomotif merupakan sektor yang akan terkenda dampak dari Revolusi Industri 4.0. Hal paling nyata yang mungkin terjadi adalah perubahan pola kebutuhan masyarakat terhadap mobil.

Jokowi menjelaskan, ke depannya ada kecendrungan keengganan membeli mobil pribadi. Karena begitu mudahnya mengakses mobil publik via ponsel.

Dengan mobil publik ini, pemesan bisa dengan mudah bergonti-ganti mobil tanpa harus memiliki.

Konsep mobil publik sebenarnya hampir mirip dengan angkutan online. Hanya saja pada konsep mobil publik ini, pemesan lah yang mengendarai langsung mobil layaknya mobil sendiri.

Menurut Jokowi, perusahaan otomotif yang sudah bereksperimen menjalankan program ini adalah BMW.

"Tidak usah beli mobil, tapi bayar abonemen bulanan. Dengan abonemen bulanan ini kita bisa mengakses berbagai model BMW kapan saja dan di mana saja lewat aplikasi mobile," kata Jokowi.

Abonemen BMW diketahui sudah diaplikasikan di beberapa negara dengan nama yang berbeda-beda, seperti BMW Drive Now di negara-negara Eropa, ataupun BMW Reach Now di Amerika Serikat.

Dari gambaran berbagai video yang beredar di Youtube, penerapan konsep ini dilakukan dengan cara, pemesan mencari unit mobil terdekat dari lokasi keberadaannya melalui aplikasi.

Setelah itu, pemesan akan dituntun untuk mendatangi tempat diparkirkannya unit kendaraan. Bila unit kendaraan sudah ditemukan, pemesan akan diberikan akses masuk ke mobil via aplikasi.

Jika akses sudah diberikan, pemesan sudah bisa mengendarai mobil seperti biasa. Setelah sampai di tempat tujuan, mobil bisa ditinggalkan untuk menunggu dipakai pengguna lain.

Vice President Corporate Communication BMW Group Indonesia, Jodie O'Tania menjelaskan abonemen BMW seperti yang dijelaskan Jokowi belum diterapkan di Indonesia.

Namun bila nantinya memungkinkan, Jodie menilai konsep ini mungkin saja diterapkan.

"Jadi dengan uang yang dikeluarkan setiap bulan, pelanggan bisa mencoba beberapa jenis kendaraan BMW. Variannya tergantung permintaan," ucap Jodie.

Saat memaparkan mengenai konsep mobil publik dengan abonemen ini, Jokowi meyakini perubahan pola ini akan membuat industri otomotif makin berkembang. Dampaknya pun tidak hanya bagi produsen saja, tapi juga sektor padat karya lainnya, seperti jasa pencucian eksterior dan interior mobil.

Sebab berbeda dengan mobil pribadi yang biasa hanya digunakan 2-3 jam sehari, mobil publik bisa dipakai terus menerus sepanjang waktu. Sehingga perawatannya pun harus terus menerus dilakukan.

Karena terus menerus dipakai, Jokowi memprediksi usia pakai mobil juga tidak akan lama.

"Kalau dulu mobil pribadi bisa dipakai 10-12 tahun, mungkin nanti mobil publik harus ganti 3-4 tahun. Artinya produksi harus lebih banyak," ucap Jokowi.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/05/02/133844015/inovasi-bmw-dan-prediksi-jokowi-soal-mobil-publik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke