Berkaca pada merek China yang sekonyong-konyong datang menggempur segmen harga murah, menurut Mukiat, HMI bukannya tak mau masuk, tapi memang Hyundai belum punya produk di segmen ini.
”Untuk bersaing di segmen itu, kami belum ada (produknya). Kalau Hyundai India, mereka ada banyak. Nanti ada lagi Hyundai Santro yang mereka sedang dikembangkan,” kata Mukiat, (19/4/2018).
Kemungkinan
Lalu, dengan kondisi itu, apakah mungkin HMI punya produk murah untuk menarik minat orang Indonesia? Mukiat dengan tegas menjawab ada. Karena, bukan cuma di Indonesia segmen low menjadi yang paling gemuk. Ada semacam keharusan main di segmen ini jika ingin mendapatkan volume penjualan yang besar.
”Jadi kalau main low, harus (harganya) Rp 150-an juta ke bawah. Ada beberapa (produk) yang mungkin, tapi kembali lagi, produk tersebut harus dirakit di Indonesia agar kompetitif. Ini terus terang belum ada di Indonesia, HMC (Korea) masih under development. Rencana 1-2 tahun ke depan,” ujar Mukiat.
Secara tak langsung, pernyataan Mukiat bisa mengarah ke pembangunan pabrik perakitan Hyundai di Indonesia. Ada benang merah antara produk low segment yang dirakit dalam negeri, terwujud dalam satu atau dua tahun ke depan. Ditodong soal ini, Mukiat tak mau berkomentar.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/04/24/140200715/hyundai-indonesia-lirik-mobil-murah