Jakarta, KOMPAS.com - Mazda CX-9 hadir sebagai sport utility vehicle (SUV) premium dengan banderol Rp 798.800.000 on the road DKI Jakarta. Secara spesifikasi, dibekali mesin bensin 2.5-liter turbo berteknologi Skyactiv-G.
Data di atas kertas, mesin diklaim mampu memberikan tenaga 228 tk pada 5.000 rpm dan torsi 420 Nm pada putaran mesin 2.000 rpm. Lantas, dengan spesifikasi seperti itu harus menggunakan bahan bakar minyak (BBM) dengan oktan berapa?
"Minimum pakai Ron (Research Octane Number) 92, dan bisa juga di atas itu, tetapi disarankan pakai oktan 95," kata Katsuaki Sasaki, Project Manager Product Division Mazda Motor Corporation di Jakarta, Rabu (14/3/2018).
Menurut Sasaki, jika menggunakan BBM dengan oktan lebih rendah tentu saja akan mempengaruhi pada performa mesin. Penurunan tenaga itu bisa sekitar 20 tk, apabila menggunakan BBM yang tidak direkomendasikan oleh pabrikan.
"Karena rasio kompresi mobil ini juga cukup tinggi, yaitu mencapai 10,5:1. Jadi kami sarankan untuk sesuai dengan rekomendasi," kata Sasaki.
Mesin tersebut diklaim juga menghasilkan emisi bahan bakar sekitar 213 g/km, dan konsumsi bahan bakar sekitar 9,3 liter/100km atau 10,7 kpl.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/14/150200615/jangan-salah-pilih-bbm-buat-mazda-cx-9