Jakarta, KOMPAS.com – Pemain karoseri di dalam negeri jumlahnya mencapai 500-an, dan hanya sekitar 200-an saja yang tergabung di dalam Asosiasi Karoseri Indonesia (Askarindo). Sektor bisnis ini sempat mengalami guncangan, sampai akhirnya belanja pemerintah sedikit memberikan mereka napas.
Pebisnis karoseri dalam negeri diakui memiliki potensi dan tidak hanya sanggup mengisi pasar dalam negeri tapi juga ekspor, tapi memang jalannya masih belum terbuka lebar. Namun kabar baik kemudian datang dari Harjanto, Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE).
Dirinya menyebut, mereka akan mengajak pebisnis karoseri untuk berekspansi ke luar negeri, khususnya wilayah Afrika. Namun, bukan hanya sekedar ekspor barang jadi saja, Harjanto mengatakan, rencananya perluasan pasar ini dalam bentuk investasi.
“Sekarang ada yang sudah datang ke saya dan bertemu itu dari Kenya, mereka sedang mencari karosesri dalam negeri untuk bisa membuat bus di sana. Mereka sudah memiliki industri mesin dan sasisnya, jadi tinggal karosesrinya, Askarindo bisa didorong ke sana nanti,” tutur Harjanto, Kamis (1/3/2018).
Harjanto menambahkan, kalau potensinya cukup besar di sana, tapi terkait angka persisnya berapa, dirinya masih belum memiliki gambarannya. Harjanto juga mengaku sudah berbicara dengan salah satu perusahaan karoseri New Armada, dan akan berlanjut ke yang lainnya.
“Tahun ini kami akan bawa teman-teman Askarindo ke sana, untuk melakukan penjajakan dengan mereka. Kita akan investasi di sana, ekspor tidak selalu membuat barang jadi kemudian dikirim, kalau kita lihat negara maju kan ekspornya yang datang,” kata Harjanto.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/03/06/163705915/kemenperin-ajak-karosesi-indonesia-investasi-di-afrika