Jakarta, KOMPAS.com - Saran untuk pergantian oli mesin mobil pada umumnya mengacu pada dua pilihan, yakni berdasarkan jarak tempuh setiap 10.000 kilometer ataupun setiap enam bulan sekali. Mana yang dipilih tentunya mengacu mana yang tercapai lebih dulu.
Berbicara mengenai jarak tempuh atau waktu, Head of Retail Division Astra Otoparts Indra Nugraha memberikan saran khusus untuk pengendara yang sering menggunakan mobilnya saat macet. Untuk kondisi seperti ini, Indra menyarankan pergantian oli sebaiknya mengacu pada perbandingan antara jarak tempuh dan nyala mesin.
Indra mencontohkan perjalanan setiap harinya dari rumah di Rawamangun, Jakarta Timur ke kantor di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Menurut Indra, jarak Rawamangun ke Kelapa Gading sebenarnya hanya sekitar 8 kilometer. Namun bisa ditempuh hingga 45 menit. Indra menyebut waktu tempuh yang sama sebenarnya bisa digunakan untuk menempuh jarak Rawamangun ke Cikarang, Kabupaten Bekasi yang disebutnya mencapai sekitar 45 kilometer.
"Jadi kalau jarak tempuh di-compare dengan nyala mesin, nyala mesin dari Rawamangun ke Gading yang 8 kilometer sudah sama dengan mobil yang menempuh jarak 45 kilometer," kata Indra di Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Menurut Indra, beban kerja mesin mobil yang berkendara jarak dekat namun macet, lebih berat ketimbang mobil yang menempuh perjalanan jauh dengan lancar. Karena itu sudah seharusnya pergantian oli tidak menunggu tercapainya jarak tempuh ideal.
"Jadi kalau dijalankan dalam situasi yang apple to apple, pendekatan untuk mesin yang sudah bergerak lebih lama dibanding kilometernya bukan lagi kilometer, tapi running hour. Tapi ATPM biasanya tetap menyarankan 10.000 atau 6 bulan mana yang tercapai lebih dulu," ujar Indra.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/25/132200515/saran-ganti-oli-untuk-mobil-yang-sering-kena-macet