Depok, KOMPAS.com - Keberadaan diler mobil-mobil bekas tidak hanya membantu konsumen yang ingin mendapatkan mobil dengan harga lebih murah. Tapi juga membantu mereka yang terkadang cepat bosan dengan mobilnya.
Untuk tipe calon konsumen yang kedua ini, diler-diler mobil bekas biasanya menawarkan tukar tambah. Dengan memberikan mobil lamanya ke diler, calon pembeli bisa mengeluarkan modal yang lebih sedikit.
Deni Kusnendar, pemilik diler Auto Ritz di Jalan Tole Iskandar, Depok menceritakan ada konsumen yang memang biasanya senang tukar tukar tambah. Setelah dua tahun masa pemakaian, mereka biasanya akan datang kembali ke diler untuk menukar tambah mobilnya dengan stok mobil bekas terbaru yang ada di diler.
Menurut Deni, pada 2016 pernah ada seorang konsumen yang membeli Honda Freed lansiran 2014 seharga Rp 190 juta di dilernya. Selang dua tahun, konsumen tersebut datang kembali untuk menjual mobilnya untuk menukarnya dengan Freed lansiran 2016.
Saat itu, mobil bekas Freed lansiran 2016 di diler Auto Ritz dibanderol dengan harga Rp 200 juta. Sedangkan mobil Freed milik konsumen tersebut dihargai diler Rp 170 juta. Dengan demikian, konsumen tersebut hanya perlu mengeluarkan Rp 30 juta untuk mengganti mobilnya.
"Konsumen lama balik lagi. Dia jual dan beli lagi di sini, tukar tambah. Sepanjang harganya cocok tidak masalah," kata Deni saat ditemui Kompas.com, Selasa (13/2/2018).
Tidak hanya sejenis Freed yang notabene mobil baru, diler mobil bekas juga mau menampung mobil lama milik konsumen, contohnya Toyota Kijang Super. Safiul Anam, petugas di diler Sigit Mobilindo, Lenteng Agung, Jakarta Selatan mengatakan, mobil-mobil tua semacam Kijang Super masih bisa dihargai maksimal Rp 50 juta. Namun pemilik harus menukar tambah dengan mobil lain yang ada di diler.
"Kalau untuk mobil tua kadang-kadang diambil untuk uang muka tukar tambah beli mobil baru. Tapi kita tidak mau kalau beli begitu aja," ujar Safiul.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/02/14/112200815/ingin-cepat-ganti-mobil-begini-triknya