Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ngantuk saat Mengemudi Tidak Ada Obatnya, Kecuali...

Jakarta, KompasOtomotif – Memaksakan diri berkendara pada tengah malam atau dini hari masih kerap dilakukan oleh sejumlah pengendara. Padahal, ini memperbesar risiko terjadinya kecelakaan.

Koordinator jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman) Edo Rusyanto mengatakan, sebaiknya selama berkendara tidak memaksakan diri. Sebab risiko kecelakaan tidak hanya berpotensi terjadi terhadap diri pengendara itu sendiri, tetapi juga bagi pengendara lainnya. Jika tubuh sudah merasa lelah dan rasa kantuk mendera, maka sebaiknya beristirahat.

“Seperti kita tahu bahwa rasa kantuk akan merongrong konsentrasi. Ketika itulah kemampuan pengemudi mengantisipasi situasi berada di titik kritis. Pintu terjadinya kecelakaan lalu lintas jalan pun kian lebar,” kata Edo saat dihubungi, Selasa (2/1/2018).

Berdasarkan catatan kecelakaan, kata Edo, rentang waktu pukul 18.00 hingga 24.00 menjadi waktu kecelakaan ketiga terbesar di Indonesia pada 2016. Jika dihitung rata-ratanya, pada waktu ini terjadi 63 kecelakaan setiap hari. Sementara angka tertinggi terjadi pada pukul 06.00 hingga 12.00, yakni sekitar 96 kecelakaan terjadi setiap hari di rentang waktu tersebut.

“Sedangkan rentang waktu 12.00 hingga 18.00 menjadi waktu paling rawan kedua, yakni setara dengan 93 kecelakaan per hari,” kata Edo.

Jika rasa kantuk sudah mendera, tidak ada obat yang mujarab kecuali istirahat dan tidur. Segera mencari tempat yang aman dan tak menggangu kepentingan orang lain untuk beristirahat. Sedikitnya, 10 hingga 15 menit biarkan tubuh beristirahat agar merasa cukup segar kembali.

https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/05/114200015/ngantuk-saat-mengemudi-tidak-ada-obatnya-kecuali-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke