Jakarta, KompasOtomotif - Cara kerja antara mobil matik konvensional dan continous variable transmission (CVT) memiliki perbedaan. Namun perbedaan itu tidak berdampak terhadap perawatan.
Service Manager Bengkel Auto2000 GDC Depok Deni Andrian menjelaskan, walaupun menggunakan oli khusus, periode pergantian oli pada CVT masih sama dengan matik konvensional, yakni setiap 10.000 kilometer untuk oli mesin dan 80.000 kilometer untuk oli transmisi.
"Biayanya juga sama," kata Deni saat ditemui KompasOtomotif, Rabu (3/1/2017).
Deni menyadari ada anggapan bahwa CVT lebih cerewet dalam hal perawatan ketimbang matik konvensional. Namun Deni menilai hal itu hanya karena CVT merupakan teknologi baru. Sehingga belum banyak bengkel yang dapat menangani apabila mobil mengalami masalah, terkecuali bengkel resmi atau bengkel yang mekaniknya sudah mendapat pelatihan mengenai penanganan CVT. Deni menyamakan hal ini seperti saat transmisi matik masih baru dikenal di masyarakat.
"Jadi plus minus CVT sebenarnya lebih kepada image orang. Karena baru, jadi pada beranggapan 'ntar begini enggak ya, ntar begitu enggak ya," ujar Deni.
Menurut Deni, CVT sendiri merupakan teknologi terbaru yang lambat laun akan diterapkan di semua mobil matik. Sehingga anggapan negatif tentang CVT diprediksi akan hilang dengan sendirinya.
"Terbukti semua produk terbaru pasti menonjolkan keunggulan CVT," pungkas Deni.
https://otomotif.kompas.com/read/2018/01/05/102200115/apa-bedanya-rawat-matik-konvensional-dan-cvt-