Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ingat Kecelakaan Fatal yang Pernah Terjadi di JLNT Casablanca!

Jakarta, KompasOtomotif - Pelanggaran lalu lintas secara massal kembali dilakukan para pengguna sepeda motor belum lama ini di Jalan Layang Non Tol (JLNT) Casablanca, Jakarta Selatan. Ratusan sepeda motor kedapatan melintas di JLNT. Namun mereka
semua kemudian berputar balik melawan arah saat mengetahui ada razia polisi.

Kejadian ini sudah kesekian kali terjadi. Di JLNT Casablanca sendiri sudah terpasang rambu larangan melintas untuk sepeda motor. Namun keberadaan rambu ini seperti dianggap angin lalu.

Para pengguna motor masih kerap melintas di JLNT Calsablanca. Jika ada razia, mereka kemudian memutar balik tanpa memperdulikan keselamatannya sendiri. Sepertinya merela harus mengingat kembali kecelakaan fatal yang pernah terjadi di jalan yang menghubungkan Kampung Melayu dengan Tanah Abang itu.

Pada Januari 2014, ada seorang perempuan yang tewas setelah jatuh dari JLNT yang tercatat memiliki ketinggian 15 meter ini.

Peristiwa mengenaskan itu bermula saat perempuan yang bernama Wiwin itu dibonceng suaminya, Faisal melintas di JLNT Casalanca. Datang dari arah Kampung Melayu, Faisal tiba-tiba menghentikan laju motornya saat sudah berada di tengah JLNT.

Bersama dengan para pemotor lainnya, Faisal berbalik arah saat mengetahui ada razia polisi di ujung JLNT di Tanah Abang.

Naas, saat melintas di ruas JLNT di depan ITC Kuningan, Wiwin dan Faisal ditabrak mobil. Wiwin terpental hingga jatuh ke kolong JLNT dan Faisal terkapar di lokasi tabrakan.

Setelah terjatuh dari JLNT, Wiwin sempat tersangkut di sebuah pohon, sebelum terhempas jatuh di ruas Jalan Prof Dr Satrio. Wiwin yang saat itu tengah mengandung tewas seketika di lokasi dengan kondisi helm pecah.

Kenapa motor dilarang?

JLNT Casablanca dilarang untuk dilintasi motor karena dinilai terlalu tinggi. Ketinggian ini yang dinilai bisa membuat motor mudah goyah jika ditiup angin. Jika sudah goyah, motor akan mudah kehilangan keseimbangan dan berpindah lajur. Sehingga berpotensi tertabrak kendaraan lain yang melaju dari belakang.

Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menilai, selain terpaan angin, perilaku pengemudi motor yang cenderung tidak tertib juga berbahaya jika dibiarkan melintas di JLNT.

Jusri mencontohkan pengemudi motor yang disebutnya kerap berpindah lajur seenaknya. Situasi itu dinilai berbahaya di JLNT yang lintasannya sempit dan berkarakter cepat.

"Dengan kondisi sedemikian rupa, tingkat profil risikonya bagi motor lebih tinggi. Jadi untuk faktor keselamatan memang lebih baik apabila motor lewat di bawah yangjalannya lebih lebar dan ada lajur pemisahnya," kata Jusri kepada KompasOtomotif, Minggu (26/11/2017).

https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/26/193131115/ingat-kecelakaan-fatal-yang-pernah-terjadi-di-jlnt-casablanca

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke