Cedera pada jari manis tangan kiri membuatnya tak bisa melanjutkan kualifikasi sesi kedua, dan harus start di posisi ke-10 pada balapan Minggu, (19/11/2017). Rupanya, cedera jari yang dialami pebalap asal Depok, Jawa Barat itu cukup merepotkan, meski diakuinya tak akan mengganggu.
Saat menjumpai rombongan wartawan dari Indonesia usai kualifikasi, Dimas menceritakan kronologisnya. Saat itu, ada dua pebalap di depannya. Dimas ingin memberi jarak, dan attack pada lima lap berikutnya.
Namun nahas, di tikungan terakhir sirkuit yang berlawanan dengan arah jarum jam itu, Dimas kehilangan grip ban depan.
Sialnya, jari yang cedera adalah bekas operasi yang dulu pernah dia alami. Namun ternyata setelah diperiksa lebih lanjut, jari masih bisa digerakkan, tidak ada patah tulang, dan masih bisa menyesuaikan untuk balapan.
Pada balapan Minggu, Dimas mengatakan bahwa tim dokter akan mengganti perban yang lebih tipis. Lalu, sarung tangan cadangan akan dimodifikasi untuk diperlebar dan memberi ruang pada jari manis yang dibalut perban.
”Harusnya tidak ada masalah, karena jari masih normal digerakkan. Painkiller? Saya tidak tahu, nanti dilihat kalau dekat dengan balapan,” kata Dimas.
Tim memang tidak menargetkan atau membebani pebalap dengan hasil maksimal. Namun Dimas tetap saja optimistis dengan kondisi jarinya yang cedera.
Simak terus perjuangan para pebalap Indonesia di CEV Repsol seri terakhir.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/11/19/170200015/kronologi-cedera-jari-manis-dimas-ekky-di-kualifikasi-cev-moto2