Tokyo, KompasOtomotif – Pasar roda empat sepanjang sembilan bulan di 2017 berhasil memperoleh hasil positif, walaupun hanya naik 2,6 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Namun, angkanya diakui masih cukup jauh dari kondisi normal, seperti di 2014 yang mencapai 932.668 unit.
Amelia Tjandra, Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) menuturkan, kalau kondisi pasar otomotif itu dipengaruhi oleh kemampuan dan kebutuhan dari masyarakatnya sendiri. Namun, terlepas dari itu ada faktor lain yang membuat industri otomotif bisa turun atau tumbuh, yaitu leasing.
“Pasar itu dipengaruhi oleh daya beli dan kebutuhan orang beli mobil, yang kalau di Indonesia itu direalisasikan dengan kredit, umumnya 70 persen sampai 80 persen. Jika ingin pasar mobil itu growth, industri leasing harus mendukung,” ujar Amelia, di Tokyo, Jepang Selasa (24/10/2017).
Amelia menambahkan, kalau saat ini industri leasing masih sangat hati-hati, terutama ketika proses permohonan kredit. Dirinya mengakui, memang situasi tersebut terjadi karena non performing loan (NPL/kredit macet) sedang tidak bagus.
“Hati-hatinya terutama dalam proses approval. Jika biasanya dalam tiga sampai empat hari, sekarang bisa mencapai 10 hari. Iya, hati-hati sekali karena tingkat kredit macetnya naik,” ujar Amelia.
“Namun tentunya, jualan mobil jika tidak didukung leasing, tidak bisa,” ucap Amelia.
Melihat data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari sampai September 2017, ada kenaikan 5 persen atau menjadi 140.233 unit. Model yang paling banyak volumenya dari keluarga Gran Max 1.3L dan 1.5L, dengan total 41.576 unit, kedua Sigra 32.171 unit, dan menyusul Xenia 28.084 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/25/144200315/jualan-mobil-daihatsu-berharap-banyak-dari-leasing-