Jakarta, Kompas Otomotif - Peristiwa tabrakan kendaraan dengan pembatas jalan menyita perhatian netizen. Hampir sebulan ini kecelakaan tersebut dilaporkan di media sosial, salah satunya melalui akun Instagram TMCPoldaMetro.
Banyak netizen yang menyayangkan kejadian seperti ini terus terulang. Mereka mendesak adanya perbaikan pada fasilitas jalan tersebut untuk menghindari bahaya bagi pengendara.
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setiadi mengakui, pihaknya terus melakukan evaluasi dari berbagai masukan masyarakat tersebut. Termasuk mengenai desain dan bahan dari separator atau pembatas lajur.
"Jalan yang bagus menurut saya jalan yang "pemaaf". Artinya ketika melakukan kesalahan tidak mengakibatkan fatalitas. Kita terus benahi dari masukan masyarakat tersebut. Di sisi lain kami juga menghadapi dilema," ucap Arie yang dihubungi Sabtu, (7/10/2017).
Dilema yang dimaksud adalah kelakuan para pengendara di Ibu Kota yang tidak disiplin. Arie mengungkapkan, pihaknya bisa saja menempatkan water barrier di berbagai tempat, namun hal tersebut akan membuka kemungkinan untuk dipindah oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Baca : Paspampres dilatih orang dalam Mercedes-Benz
"Jadi masalahnya ada dua, infrastruktur dan bisa dari pengemudi. Misalnya sudah tahu jalur tidak cukup malah menambah kecepatan berlebihan," ungkap Arie.
Arie mengingat ketika itu separator untuk busway dibuat rendah namun kerap dilanggar. Saat ini Movable concrete barrier (MCB) dibuat setinggi 60 cm dan panjang 40 cm untuk mencegah pelanggaran. Kenyataannya tetap saja dilanggar oleh pengguna jalan di Jakarta.
Arie mengungkapkan, pihaknya tidak bersikap defensif tentang keluhan ini. Namun dirinya juga berharap ada perubahan pada sisi pengemudi kendaraan yang wajib bertindak disiplin di jalan raya.
"Kami berterima kasih atas semua masukannya. Kami berharap dapat mengevaluasi secepatnya beberapa tempat yang dikatakan bermasalah," ucap Arie.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/08/092000015/separator-ditabrak-bina-marga-keluhkan-pengguna-jalan-tidak-disiplin