Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tabrak Pembatas Jalan, Salah Siapa?

Peristiwa ini kemudian menimbulkan pertanyaan, mengapa kecelakaan seperti ini kerap terjadi. Apakah karena minimnya tanda dari fasilitas jalan tersebut?

Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) mencoba menjawabnya dari sisi keamanan berkendara. Menurutnya fasilitas pembatas jalan, trotoar dan lainnya yang berada di jalan berada pada sebuah lingkungan yang tidak dapat dikendalikan oleh pengemudi.

"Jadi terdapat dua lingkungan, pertama yang mampu dikendalikan oleh pengemudi dan satu yang tidak. Pembatas jalan berada pada lingkungan tersebut sehingga ini sebabnya kecelakaan dengan pembatas jalan selalu diberitakan kesalahan pengemudi," ucap Jusri saat dihubungi Rabu (4/10/2017).

Baca :  Inovasi Pembatas Jalan dengan Sistem ?Roller?

Menurut Jusri, mau bagaimana pun kondisinya jalan raya, baik berlubang, tidak rata, ada pembatas, pengendara tidak dapat melakukan apapun. Oleh karena itu, pengendara wajib memiliki metode untuk mengantisipasi lingkungan yang beragam tersebut.

"Orang yang menabrak itu termasuk orang yang gagal mengantisipasi. Mereka banyak memaksa melakukan manuver ketika bidang pandangnya terhalang. Logikanya, kalau dapat melihat pembatas pasti tidak akan terjadi kecelakaan. Apakah dengan adanya pembatas jalan selalu akan terjadi kecelakaan? Tidak juga," ungkap Jusri.

Pembatas jalan lebih cocok dikategorikan konstibutor, bukan penyebab. Faktor kecelakaan selalu berada dalam area kontrol pengendara yang memiliki akses untuk dapat mengenal dan mengantisipasi bahaya.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/10/04/162200915/tabrak-pembatas-jalan-salah-siapa-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke