Jika total sampai akhir tahun nanti benar naik dibandingkan tahun lalu, artinya, upaya keras pemasaran PT Nissan Motor Indonesia (NMI) bisa dikatakan berhasil. Sebab, terakhir MPV 7-seater ini disegarkan Mei 2016, atau sudah lebih dari setahun yang lalu.
Dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), hingga Juli 2017, Nissan Grand Livina sudah mengantongi 4.569 unit. Angka itu sudah mendekati perolehan tahun lalu yang hanya finish di angka 5.309 unit.
Masih ada sisa lima bulan lagi untuk sampai akhir tahun. Kemungkinan besar, NMI akan melampaui penjualan tahun lalu yang merupakan terburuk sepanjang sejarah MPV itu meluncur sejak 2008 silam.
Baca: Nissan Butuh Waktu untuk Generasi Kedua Grand Livina
Jika melihat tren tahun ini, NMI sanggup memasok Grand Livina per bulan rata-rata 600-900 unit. Andai ambil kemungkinan terburuk 500-an unit per bulan saja, artinya masih ada 2.500 unit yang siap ditambahkan, lalu membawa Grand Livina finish di 7.000-an unit tahun ini.
Nissan Grand Livina saat ini memang cukup jadi sorotan, karena kalah bersaing di segmen MPV yang diisi Toyota Kijang Innova, Sienta. Jika diterjunkan untuk bersaing dengan low MPV, model ini pun tak begitu dilirik karena harga.
Rumor yang beredar, ada harapan baru dengan bergabungnya Mitsubishi ke dalam aliansi Renault-Nissan. Ada potensi munculnya produk turunan dari Mitsubishi Xpander yang akan menjadi generasi baru Grand Livina.
Berikut data penjualan Grand Livina dari tahun ke tahun:
Tahun |
Penjualan |
2007/2008 |
20.901 unit |
2009 |
10.028 unit |
2010 |
22.560 unit |
2011 |
25.324 unit |
2012 |
34.129 unit |
2013 |
35.422 unit |
2014 |
15.716 unit |
2015 |
8.283 unit |
2016 |
5.309 unit |
2017 |
Jan-Jul 4.589 unit |
https://otomotif.kompas.com/read/2017/09/12/145200515/penjualan-grand-livina-berpotensi-naik