Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Karena Harga, Suzuki Tepis Produknya Murahan

Ambil contoh Ertiga. Harga paling tinggi dengan fitur terlengkap masih GX A/T ABS masih di kisaran Rp 260 jutaan. Atau Ertiga Drezza paling atas di kisaran Rp 239 jutaan. Mirip dengan para pesaing di kelas tertinggi, tapi tetap lebih rendah.

Atau paling baru, Baleno hatchback yang menantang kelas yang dihuni Yaris dan Jazz. SIS hanya membanderol tipe transmisi manual Rp 195 juta, dan matik Rp 207. Bandingkan dengan kompetitor yang harganya sudah jauh di atas, bahkan lebih dari Ro 230 juta di segmen tertinggi.

Soal ini, Makmur, Direktur Penjualan SIS 4W, menegaskan bahwa murah bukan berarti murahan. Tapi ini adalah strategi Suzuki yang lebih berorientasi pada konsumen, bahwa perusahaan ingin memberikan konsumen lebih dengan produk yang value for money.

”Kami memberikan fitur dan fungsi lebih baik daripada harga yang dibayar oleh konsumen kalau dibandingkan dengan kompetitor. Ini menjadi kelebihan dari Suzuki,” ujar Makmur, belum lama ini.

Donny Saputra, Direktur Pemasaran SIS, juga mengatakan bahwa hal ini lebih sebagai usaha Suzuki untuk memberikan kesempatan kepada konsumen mendapat mobil dengan fitur unggulan, tapi bisa dibeli dengan harga lebih terjangkau.

”Kami sudah 40 tahun di Indonesia, kalau kualitas tidak bagus, tentu cap murah ada di kami. Kami bisa pastikan bahwa mobil Suzuki memang lebih murah, tapi kompetitif,” kata Donny.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/24/162200815/karena-harga-suzuki-tepis-produknya-murahan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke