IAMI mulai menjual sasis LT 134 dengan banderol Rp 690 jutaan, dan dipajang pertama kalinya dalam sosok utuh di Gakindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus. Namun, Direktur Pemasaran IAMI Takuji Tani menyatakan untuk sementara penjualan tak akan terlalu masif.
”Ini memang pertama bagi kami menjual bus besar di Indonesia. Harganya sudah ada. Selama kami market leader di microbus. Kami juga sudah memasarkan bus medium. Sekarang big bus, kami sedikit hati-hati,” kata Tani (18/8/2017), kepada KompasOtomotif, usai penyerahan sertifikasi karoseri di ICE, BSD City, Tangerang.
Itulah kenapa, Tani San tak terlalu muluk menargetkan LT 134 di pasar bus besar. Tak lebih dari 10 unit per bulan dipatok sebagai langkah awal memonitor pasar dan responsnya. IAMI juga sambil menyiapkan dukungan layanan purna jual lebih intensif untuk kategori ini.
Respons
Saat ini, Isuzu LT 134 sudah diujicoba selama lebih dari satu tahun oleh dua PO, yakni Sumber Alam dan Gunung Mulia. Artinya, unit yang dipajang di GIIAS 2017 lalu adalah milik PO ketiga, yakni Fajar Timur. Selain PO, karoseri sebagai pihak yang melakukan finalisasi terhadap sasis juga menyambut baik.
Andi Widodo, Direktur CV Trisakti Magelang, berkomentar bahwa sasis baru big bus dari Isuzu akan menambah peta persaingan. ”Ini kan masih baru, karena kebanyakan konsumen Indonesia pakai Mercy dan Hino. Kalau ada pilihan lain, lebih baik buat konsumen juga,” ujarnya.
Isuzu LT 134 menyandang mesin model 6HK-TCN berkapasitas 7.790 cc. Dalam wujud sasis, bus tersebut memiliki panjang bodi 11.475 mm, lebar 2.464 mm dan tingi 1.734 mm dan kapasitas bahan bakar 280 liter.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/08/21/172100315/repons-dan-kehati-hatian-isuzu-pasarkan-bus-besar