Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bagaimana Jika Ducati Rasa India-Austria?

Kabar tentang akuisisi Ducati oleh sejumlah perusahaan sudah merebak sejak lama, ”goyangnya” kondisi keuangan grup Volkswagen—induk ducati—karena skandal Dieselgate. Banyak merek yang dilaporkan berbagai media bakal dijual, termasuk salah satu di antaranya Ducati.

Jelang 10th Annual General Meeting Bajaj Auto yang diselenggarakan pada 24-25 Juli 2017 di India, Managing Director Bajaj Auto, Rajiv Bajaj, menegaskan upaya akuisisi tersebut sedang mendekati ”deal”.

”Kami sudah sangat dekat dengan aliansi yang sangat menjanjikan. Tidak terburu-buru, tapi ini akan terjadi. Jika nanti benar-benar sudah terjadi, aliansi ini akan membuka banyak kesempatan untuk perusahaan,” ucap Rajiv.

Status Ducati saat ini adalah bagian dari merek ”Premium3” yang dimiliki Audi AG, berikut Audi itu sendiri dan juga Lamborghini. Merek sepeda motor asli Bologna, Italia, itu bergabung dengan keluarga Audi pada Juli 2012 lalu.

Sebenarnya, performa Ducati tergolong baik, dengan penjualan tahun lalu yang mencapai 55.451 unit, atau naik 1,2 persen (642 units) dibandingkan perolehan pada 2015. Kendati demikian, keuntnugan pada akhir 2016 itu berkurang, dari 54 juta euro (Rp 839 miliar) pada 2015 menjadi 51 juta euro (792 miliar).

Beberapa perusahaan yang tertarik membeli Ducati termasuk di antaranya Edizione Holding, Bain Capital, Harley-Davidson, Eicher Motors, dan Bajaj Auto.

Laporan Reuters, di Eropa, Edizione Holding yang punya merek Benetton, sudah melempar tawaran untuk Ducati. Nilai dari Ducati itu sendiri dilaporkan mencapai 1,2 miliar dollar AS (setara Rp 15,9 triliun).

Andrea Bonomi, investor dari Italia yang menjual merek Ducati pada 2012, juga dilaporkan serius membeli merek ini kembali. Sementara aliansi Bajaj Auto-KTM, menyatakan bahwa pengumuman soal kepastian pembelian ini akan diumumkan dalam dua minggu ke depan.

https://otomotif.kompas.com/read/2017/07/23/202500415/bagaimana-jika-ducati-rasa-india-austria-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke