Menurut Deputy Director Marketing Communications MBI Hari Arifianto, hingga semester pertama tahun ini, SUV-SUV premium Mercedes-Benz sudah memberikan kontribusi hingga 35 persen. Uniknya, model-model sedan yang masih menjadi backbone tidak turun.
”Sedan masih stabil, ya segitu-segitu, traditional market customer. Ditambah model-model SUV yang naik, kami mengalami pertumbuhan hingga 8 persen. Berkembangnya ya dari SUV ini, hasil dari kreasi dan inovasi untuk segmen yang baru,” kata Hari, di Bandung, (17/7/2017).
Strategi fokus ke SUV juga ditandai dengan nomenclature jajaran mobil dengan ground clearance tinggi itu dengan nama yang mudah dikenali dan ditandai. Tulang punggung di segmen ini masih berada pada dua model, yakni GLA dan GLC.
Menurut Hari, kenyamanan setara sedan tapi dengan ground clearance yang tinggi menjadi salah satu daya tarik SUV Mercedes-Benz. Penggunanya pun beragam, dari para CEO muda, atau orang-orang yang berjiwa muda, sampai wanita.
”Jangan salah, SUV kami digemari wanita. Mungkin karena posisi duduk lebih tinggi, hujan nggak khawatir (banjir). Kalau rendah kadang mereka (wanita) feeling inferior (merasa tidak percaya diri),” kata Hari.
Jika menengok data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang semester pertama tahun ini, SUV Mercedes-Benz menyumbang 324 unit, terdiri dari 79 unit GLA dan 245 unit GLC. Jumlah itu belum ditambah dengan SUV-SUV model lain. Sementara total penjualan merek Jerman ini Januari-Juni 2017 mencapai 2.098 unit.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/07/20/162200415/fokus-mercedes-benz-indonesia-ke-suv-berbuah-manis