Uniknya, Suzuki di Jepang tak memproduksinya secara lokal, tapi justru mengimpornya secara utuh dari China. Karena tren sepeda motor adventure yang sedang naik daun di sana, Suzuki Jepang menargetkan penjualan sampai 15.000 unit per tahun.
Secara spesifikasi tidak berubah, masih menggunakan mesin 248 cc twin-cylinder yang mampu memuntahkan tenaga sampai 23 tk @8.000 rpm dan torsi 22 Nm @6.500 rpm. Girboks menggunakan tipe 6-percepatan dengan klaim konsumsi bahan bakar 31,6 kpl.
Motor ini memang cocok untuk postur rata-rata pengendara di Asia, karena posisi duduk yang lebih pendek ketimbang pesaing. Tinggi jok 800 mm, dan bobotnya tergolong ringan, 188 kg. Kapasitas tangki 17 liter, cukup untuk mengembara puluhan km.
Panjang V -Strom 250 mencapai 2.150 mm, lebar 880 mm, dan tinggi and 1.295 mm. Jarak sumbuh roda 1.425 mm degan ground clearance 160 mm. Uniknya, motor ini juga dilengkapi standar tengah, membuktikan bahwa bobotnya masih bisa ditoleransi.
Fitur standar di Jepang juga sama, termasuk tameng angin yang tinggi, juga bracket plus tempat penyimpanan pada samping kanan-kiri motor. Instrumen pada panel tipe digital, juga dilengkapi soket untuk charging gadget 12 volt.
Suspensi belakang monosok adjustable (preload) yang bisa disetel 7-tingkat kelembutan. Lampu depan bohlam halogen, dan belakang pakai LED. Pilihan warna Pearl Nebular Black, Solid Dazzling Cool Yellow, Diamond Red Metallic, dan Pearl Nebular Black.
Harga di Jepang mencapai 570.240 yen Jepang, atau setara Rp 67,2 jutaan. Lalu, Indonesia kapan? PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) beberapa waktu lalu pernah menyatakan bahwa model ini masih dalam tahap studi untuk dijual di Indonesia.
https://otomotif.kompas.com/read/2017/07/12/191025515/pengembaraan-motor-petualang-suzuki-250-cc